Jumat, 21 November 2025


Mereka mengeluhkan adanya bau limbah yang menyengat yang di buang di sungai sekitar. Sehingga mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari.

Spanduk-spanduk bertuliskan penolakan adanya pabrik tahu tersebut pun dibawa sembari meneriakkan permintaan penutupan pabrik.

Hingga akhirnya, sejumlah perwakilan dipersilahkan masuk dan dipertemukan oleh pemilik pabrik untuk musyawarah.

Koordinator aksi, Mintarno mengatakan masyarakat Pasuruhan Kidul sudah jengah terhadap bau limbah tahu yang kian hari kian menyengat. Mereka pun dengan tegas dan sepakat menuntut pabrik tersebut ditutup. “Tidak ada kata lain selain ditutup,” ucap dia.

Selain mencemari sungai  di desa tersebut, sejumlah sumur milik warga juga mulai terdampak. Air sumur menjadi berbau dan menjadi tidak layak konsumsi.

“Pokoknya pabrik harus ditutup, sejak awal berdiri sekitar delapan tahun lalu sudah ada keluhkan. Ini yang paling parah,” tegas dia.
“Pokoknya pabrik harus ditutup, sejak awal berdiri sekitar delapan tahun lalu sudah ada keluhkan. Ini yang paling parah,” tegas dia.Baca: Dua Pabrik Limbah Tahu di Kudus yang Didemo Warga Akhirnya DitutupPengelola pabrik tahu sendiri sebelumnya telah diberi peringatan SP 1 oleh Satpol PP Kudus. Namun setelahnya, tambah dia, tidak ada tindakan lagi.Sementara salah satu warga yang terdampak, Dewi mengaku sudah tidak betah dengan bau limbah yang kian hari kian menyengat. “Saya harap pabrik harus segera ditutup,” tegasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler