Kamis, 20 November 2025


Untuk mengurus kartu tersebut, syaratnya petani harus bergabung dengan kelompok tani. Dari sini nantinya, petani akan mendapatkan akses untuk pembuatan Kartu Tani.

Hal tersebut, dilakukan agar para petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dan menghindari kelangkaan pupuk.

Untuk mendukung hal tersebut, setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di sembilan kecamatan di Kudus kini sudah dijadikan posko pelayanan Kartu Tani. Dengan harapan, bisa mempermudah pembuatan Kartu Tani.

“Sasarannya adalah para petani yang memang kurang mengerti soal pembuatannya, khususnya soal IT,” ucap Kepala dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto saat mengelar penyuluhan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gebog, Kudus, Selasa (22/9/2020) siang.

Catur pun memastikan para penyuluh pertaniannya akan membantu dan melayani kebutuhan petani semaksimal mungkin. Terutama dalam memperoleh akses Kartu Tani.

“Silahkan bergabung ke kelompok tani terlebih dahulu, kemudian kami bantu proses pembuatan kartunya sampai tuntas,” terang dia.

Sementara itu, Kasi Sarpras‎ Dinas Pertanian dan Pangan Ratih Kustyorini menambahkan, sisa alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Kudus kini hanya sebanyak 4.997 ton. Jumlah tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sampai bulan Oktober 2020.
Sementara itu, Kasi Sarpras‎ Dinas Pertanian dan Pangan Ratih Kustyorini menambahkan, sisa alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Kudus kini hanya sebanyak 4.997 ton. Jumlah tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sampai bulan Oktober 2020.Baca: Jatah Kurang, Kudus Minta Tambahan Kuota Pupuk SubsidiOleh karena itu, pihaknya melakukan usulan lagi sesuai selisih antara kebutuhan ‎dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan alokasi 2020 yang diberikan.“Sedangkan realisasi pupuk subsidi yang sudah disalurkan sampai bulan Agustus 2020 sebanyak 14.664 ton‎,” kata dia.Soal kelangkaan pupuk yang terjadi beberapa waktu lalu, menurutnya  terjadi tidak hanya di Kabupaten Kudus saja. Melainkan di daerah lainnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler