GP Ansor Kudus : Covid Itu Nyata, Masyarakat Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Anggara Jiwandhana
Selasa, 3 November 2020 21:49:06


MURIANEWS, Kudus - Ketua GP Ansor Kabupaten Kudus Dasa Susila mengajak semua elemen masyarakat Kudus untuk tetap patuh pada protokol kesehatan yang berlaku.
Hal tersebut harus dilakukan karena virus corona benar-benar ada dan tengah melanda Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Kudus.
"Virus corona itu benar ada, sejumlah kader kami juga kena," ucap Dasa dalam Live Talkshow Ubah Laku di Era baru #3 "Ansor Mengawal Protokol" yang diselenggarakan MURIANEWS, Selasa (3/11/2020) malam.
Oleh karenanya, penerapan protokol 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak wajib dilakukan warga Kudus. Guna mencegah diri sendiri dan orang lain terpapar virus corona.
"Karena sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah paparan virus corona, 3M inilah yang dirasa bisa mencegah itu," lanjut Dasa.
Pihak GP Ansor Kudus, kata Dasa, juga mendorong semua kader-kadernya untuk menerapkan sekaligus menyosialisasikan protokol kesehatan di lingkungan tinggalnya. Dengan begitu, tingkat kesadaran dan kewaspadaan masyarakat pada penularan virus corona bisa meningkat.
"Sehingga angka penularan corona ini bisa menurun," tambah Dasa.
Selain itu, lanjutnya, Ansor juga turut menginisiasi gerakan membuat tempat cuci tangan sederhana. Untuk kemudian didistribusikan ke sejumlah fasilitas dan ruang terbuka publik.
"Semua kegiatan kami juga terus diupayakan untuk tidak membuat kerumunan," kata Dasa.
Tak berhenti di situ, Ansor Kudus, juga terus menggaungkan sejumlah gerakan ketahanan pangan. Mulai dari bantuan pangan bagi kader terdampak, pelatihan-pelatihan keterampilan bercocok tanam dan beternak hingga gerakan membeli produk kader sendiri.
"Kami berikan mereka pelatihan marketing online, sehingga produknya bisa tetap terjual di masa pandemi ini," jelas dia.
Sementara Kepala instalasi bedah sentral RSUD Loekmono Hadi Kudus dr Wahyu Widjanarko yang turut menjadi narasumber dalam live talkshow menambahkan, tak ada yang mengetahui secara pasti kapan pandemi ini bisa berakhir.
Walau memang, organisasi kesehatan dunia WHO memprediksi pandemi baru bisa berangsur menurun dalam kurun waktu dua tahun. "Tapi tak ada yang tau pastinya," kata dia.
Oleh karena itulah pihaknya tetap mengimbau dan menganjurkan masyarakat untuk terus patuh pada protokol kesehatan 3M.
Mulai dari memakai masker dengan baik dan benar. Kemudian mencuci tangan dengan sabun, hingga mengindari kerumunan. "Karena cara inilah yang dirasa ampuh mencegah penularan corona," tandasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=Po5m1CDan8w
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi
Hal tersebut harus dilakukan karena virus corona benar-benar ada dan tengah melanda Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Kudus.
"Virus corona itu benar ada, sejumlah kader kami juga kena," ucap Dasa dalam Live Talkshow Ubah Laku di Era baru #3 "Ansor Mengawal Protokol" yang diselenggarakan MURIANEWS, Selasa (3/11/2020) malam.
Oleh karenanya, penerapan protokol 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak wajib dilakukan warga Kudus. Guna mencegah diri sendiri dan orang lain terpapar virus corona.
"Karena sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah paparan virus corona, 3M inilah yang dirasa bisa mencegah itu," lanjut Dasa.
Pihak GP Ansor Kudus, kata Dasa, juga mendorong semua kader-kadernya untuk menerapkan sekaligus menyosialisasikan protokol kesehatan di lingkungan tinggalnya. Dengan begitu, tingkat kesadaran dan kewaspadaan masyarakat pada penularan virus corona bisa meningkat.
"Sehingga angka penularan corona ini bisa menurun," tambah Dasa.
View this post on Instagram
Selain itu, lanjutnya, Ansor juga turut menginisiasi gerakan membuat tempat cuci tangan sederhana. Untuk kemudian didistribusikan ke sejumlah fasilitas dan ruang terbuka publik.
"Semua kegiatan kami juga terus diupayakan untuk tidak membuat kerumunan," kata Dasa.
Tak berhenti di situ, Ansor Kudus, juga terus menggaungkan sejumlah gerakan ketahanan pangan. Mulai dari bantuan pangan bagi kader terdampak, pelatihan-pelatihan keterampilan bercocok tanam dan beternak hingga gerakan membeli produk kader sendiri.
"Kami berikan mereka pelatihan marketing online, sehingga produknya bisa tetap terjual di masa pandemi ini," jelas dia.
Sementara Kepala instalasi bedah sentral RSUD Loekmono Hadi Kudus dr Wahyu Widjanarko yang turut menjadi narasumber dalam live talkshow menambahkan, tak ada yang mengetahui secara pasti kapan pandemi ini bisa berakhir.
Walau memang, organisasi kesehatan dunia WHO memprediksi pandemi baru bisa berangsur menurun dalam kurun waktu dua tahun. "Tapi tak ada yang tau pastinya," kata dia.
Oleh karena itulah pihaknya tetap mengimbau dan menganjurkan masyarakat untuk terus patuh pada protokol kesehatan 3M.
Mulai dari memakai masker dengan baik dan benar. Kemudian mencuci tangan dengan sabun, hingga mengindari kerumunan. "Karena cara inilah yang dirasa ampuh mencegah penularan corona," tandasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=Po5m1CDan8w
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi