Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo diketahui menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac di Kabupaten Kudus.

Dia, bersama segenap unsur pimpinan daerah di Kabupaten Kudus disuntik oleh dokter spesialis anastesi yang juga sebagai Ketua Komite Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi, dr Noor Hadi, di ruang vaksinasi RSUD Kudus, Senin (25/1/2021) pagi.

Ditemui awak media usai vaksinasi, Hartopo mengaku sempat grogi karena akan disuntik. Rasanya sendiri, kata dia, seperti digigit krankang (semut merah).

"Grogi karena akan disuntik dan rasanya seperti dicokot (digigit) krangkang," ujar dia sembari tersenyum.

Namun, Hartopo menegaskan groginya bukanlah karena ragu dengan vaksin tersebut. Sebaliknya, Hartopo yakin seratus persen dengan vaksin Covid-19 itu.

Hal tersebut dikarenakan vaksin, sudah diuji di dua badan terpercaya yakni di Yakni Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) "Jadi sudah aman dan halal," kata Hartopo.

Usai divaksin sendiri, cerita Hartopo, ia tidak merasakan efek samping apapun. Begitu juga dengan segenap unsur pimpinan daerah yang disuntik setelah pihaknya.

"Tadi kami berbincang tidak ada efek apa-apa setelah di suntik, jadi aman-aman saja," ujar dia.

Hartopo menambahkan, pelaksanaan vaksinasi sendiri akan berjalan hingga 28 Januari 2021 mendatang. Dengan target sasaran sebanyak 5.618 tenaga kesehatan.Baca: Hartopo Orang Kudus Pertama di Kudus Disuntik Vaksin Covid-19Pihaknya pun kembali menegaskan, walau kini telah ada vaksinasi, masyarakat di Kabupaten Kudus harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Pasalnya, kata dia, vaksinasi hanyalah sebatas menambah kekebalan imun tubuh terhadap virus Covid-19."Bukan berarti tidak mungkin ada penularan, makanya harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," tandasnya.Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi menyebutkan, vaksinasi alokasi pertama sendiri akan dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan. Yakni di 29 faskes.Rinciannya, ada di 19 puskesmas, dua klinik, dan delapan rumah sakit. "Untuk saat ini mulai didistribusikan," tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler