20 Persen Nakes di Kudus Belum Bisa Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Sebabnya
Anggara Jiwandhana
Senin, 25 Januari 2021 11:31:54
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak 20 persen tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kudus masih belum bisa disuntik vaksin Covid-19 Sinovac. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki keadaan yang tidak diperbolehkan untuk divaksin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, 20 persen nakes tersebut, tidak termasuk dalam 5.618 nakes yang akan divaksin pada tahap pertama ini.
“Jadi 20 persen itu di luar dari nakes yang akan menerima vaksin di tahap pertama ini,” ucap Andini usai proses vaksinasi di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Senin (25/1/2021).
Alasannya, kata Andini, selain memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang tak diperbolehkan untuk di vaksin, sebagian nakes juga merupakan penyitas Covid-19.
“Ada juga yang tengah hamil dan menyusui, jadi belum bisa menerima vaksin ini,” ujarnya.
Walau demikian, Andini memastikan angka 20 persen tersebut bukanlah angka yang pasti. Melainkan angka yang dinamis dan bisa berubah di lain keadaan. “Jadi bisa saja turun bisa saja bertamabah,” sambung dia.
Untuk proses vaksinasi sendiri, tambah Andini, pada tahap pertama akan dilakukan di 29 fasilitas kesehatan. Dengan rincian 19 puskesmas, dua klinik, dan delapan rumah sakit.
Untuk proses vaksinasi sendiri, tambah Andini, pada tahap pertama akan dilakukan di 29 fasilitas kesehatan. Dengan rincian 19 puskesmas, dua klinik, dan delapan rumah sakit.“Sasarannya adalah 5618 nakes dan target rampunya adalah sampai 28 Januari nanti,” terangnya.Untuk diketahui, Kabupaten Kudus mendapat alokasi vaksin Sinovac sebanyak 11.280 dosis. Jumlah tersebut, akan disuntikkan kepada 5.618 tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Kudus.Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19 di Kabupaten Kudus.Dia, bersama segenap unsur pimpinan daerah di Kabupaten Kudus disuntik oleh dokter spesialis anastesi yang juga sebagai Ketua komite medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi, dr Noor Hadi, di ruang vaksinasi RSUD Kudus, Senin (25/1/2021) pagi. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_189991" align="alignleft" width="3052"]

Tenaga kesehatan di RS Aisyiah Kudus tengah melayani pasien yang akan berobat (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak 20 persen tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kudus masih belum bisa disuntik vaksin Covid-19 Sinovac. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki keadaan yang tidak diperbolehkan untuk divaksin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, 20 persen nakes tersebut, tidak termasuk dalam 5.618 nakes yang akan divaksin pada tahap pertama ini.
“Jadi 20 persen itu di luar dari nakes yang akan menerima vaksin di tahap pertama ini,” ucap Andini usai proses vaksinasi di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Senin (25/1/2021).
Alasannya, kata Andini, selain memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang tak diperbolehkan untuk di vaksin, sebagian nakes juga merupakan penyitas Covid-19.
“Ada juga yang tengah hamil dan menyusui, jadi belum bisa menerima vaksin ini,” ujarnya.
Walau demikian, Andini memastikan angka 20 persen tersebut bukanlah angka yang pasti. Melainkan angka yang dinamis dan bisa berubah di lain keadaan. “Jadi bisa saja turun bisa saja bertamabah,” sambung dia.
Untuk proses vaksinasi sendiri, tambah Andini, pada tahap pertama akan dilakukan di 29 fasilitas kesehatan. Dengan rincian 19 puskesmas, dua klinik, dan delapan rumah sakit.
“Sasarannya adalah 5618 nakes dan target rampunya adalah sampai 28 Januari nanti,” terangnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Kudus mendapat alokasi vaksin Sinovac sebanyak 11.280 dosis. Jumlah tersebut, akan disuntikkan kepada 5.618 tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Kudus.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Dia, bersama segenap unsur pimpinan daerah di Kabupaten Kudus disuntik oleh dokter spesialis anastesi yang juga sebagai Ketua komite medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi, dr Noor Hadi, di ruang vaksinasi RSUD Kudus, Senin (25/1/2021) pagi.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha