Sabtu, 22 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama di Kabupaten Kudus diklaim menunjukkan hasil yang positif. Data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus,  angka kematian akibat Covid-19 dan penularan mengalami penurunan selama PPKM tahap pertama.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr Andiri Aridewi merincikan, untuk angka kematian, turun menjadi 9,42 persen. Dari sebelum PPKM yang jumlahnya mencapai 10,09 persen.

Sementara angka pasien aktif di Kudus turun menjadi 11,45 persen dari sebelum PPKM sebesar 11,69 persen.

"Secara keseleruhan, angka penularan mengalami penurunan selama PPKM tahap pertama ini," ucap Andini, Senin (1/2/2021).

Sementara untuk angka kesembuhan pasien, lanjut Andini, mengalami kenaikan menjadi 79,27 persen. Dari sebelum PPKM yang hanya sebesar 78,42 persen.

"Sehingga untuk keterisian tempat tidur pasien isolasi juga mengami penuruan, untuk saat ini kini terisi 50 persen yang sebelumnya terisi 78 persen," sambung Andini.

Penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat juga diklaim naik selama masa PPKM. Terutama untuk perilaku mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Andini merincikan, untuk kesadaran penggunaan masker di Kudus kini ada di angka 57,3 persen. Sementara untuk kesadaran mencuci tangan, berada di angka 64,09 persen.  "Kemudian untuk menjaga jarak 49,21 persen," tandasnya.Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, masing-masing kepala daerah kini diinstruksikan untuk berinovasi sesuai kondisi daerahnya.Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan PPKM secara nasional dianggap kurang maksimal. "Inovasi dibutuhkan agar bisa meningkatkan kepatuhan akan PPKM ini," kata Hartopo.Walau demkian, Kabupaten Kudus sendiri pada masa PPKM tahap pertama mengalami penurunan kasus pasien baru dan pasien meninggal. Walau memang, jumlahnya tidak terlalu signifikan."Sememtara penerapan 3M mengalami peningkatan, angka kesembuhan pasien juga mengalami peningkatan," tandas dia. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler