Soal Jateng di Rumah Saja, Pedagang Pasar Kliwon Kudus Keberatan Pasar Ditutup
Anggara Jiwandhana
Rabu, 3 Februari 2021 18:28:42
MURIANEWS, Kudus – Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kabupaten Kudus menyatakan keberetannya atas kebijakan Jateng di Rumah Saja yang akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (6-7/2/2021) akhir pekan ini. Pasalnya, dalam program itu pasar tradisional diharuskan tutup.
Mereka menganggap kebijakan tersebut mendadak, dan merugikan para pedagang. Karena pada akhir pekan, mereka bisa mendapatkan rezeki lebih besar, dibanding hari-hari lainnya.
Ketua HPPK Kudus Sulistiyanto menyatakan, penutupan pasar tradisional akan mengganggu arus ekonomi. Dampaknya, kata dia, tidak hanya dirasakan oleh pedagang pasar saja.
Melainkan juga pelaku pasar lainnya. Seperti karyawan, pemasok, penyetor, hingga pekerja kasar yang biasanya mondar-mandir di pasar. “Tentu sangat merugikan, dampaknya sangat luas,” ujar dia ketika dikonfirmasi via telepon, Rabu (3/2/2021).
Pihaknya pun mendorong para pemangku kekuasaan untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang bakal diterapkan akhir pekan ini.
Terlebih, kata dia, semua pelaku pasar telah menjalankan konsekuensi yang diminta pemerintah daerah terkait penerapan protokol kesehatan. Termasuk di antaranya membuat Satgas Penanganan Covid-19 secara mandiri.
“Semua pedagang pasar telah menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menjaga jarak, memakai masker terus, semua sudah dilakukan,” kata dia.
Baca: Pasar Hingga Mal Ditutup Selama Jateng di Rumah Saja, Operasi Yustisi Gabungan DigelarPihaknya meminta kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Plt Bupati Kudus HM Hartopo, agar kebijakan itu ditinjau kembali.
Pihaknya meminta kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Plt Bupati Kudus HM Hartopo, agar kebijakan itu ditinjau kembali.“Kami benar-benar memohon kepada gubernur dan bupati untuk meninjau kembali kebijakannya dengan berbagai pertimbangan,” tandasnya.Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kudus segera mempersiapkan aturan terkait penerapan kebijakan Jateng di rumah saja yang akan dilakukan pada Sabtu dan Minggu akhir pekan ini.
Baca: Pusat Perbelanjaan Hingga Wisata di Kudus Tutup Dua Hari Akhir Pekan IniProgam Jateng di rumah saja sendiri, merupakan arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menekan angka persebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah.Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo memastikan Kabupaten Kudus akan mengikuti instruksi tersebut. Hartopo menganggap, ide tersebut adalah ide yang baik dan bertujuan untuk mengurangi kerumunan di akhir pekan.Rencananya, pasar, pusat perbelanjaan, tempat usaha, hingga pedagang kaki lima (PKL) diminta libur di dua hari itu. Selain sektor tersebut, sektor pariwisata baik yang dikelola swasta maupun pemetrintah juga diminta untuk menutup sementara objek wisatanya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_206156" align="alignleft" width="1280"]

Aktivitas perdagangan di Pasar Kliwon Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kabupaten Kudus menyatakan keberetannya atas kebijakan Jateng di Rumah Saja yang akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (6-7/2/2021) akhir pekan ini. Pasalnya, dalam program itu pasar tradisional diharuskan tutup.
Mereka menganggap kebijakan tersebut mendadak, dan merugikan para pedagang. Karena pada akhir pekan, mereka bisa mendapatkan rezeki lebih besar, dibanding hari-hari lainnya.
Ketua HPPK Kudus Sulistiyanto menyatakan, penutupan pasar tradisional akan mengganggu arus ekonomi. Dampaknya, kata dia, tidak hanya dirasakan oleh pedagang pasar saja.
Melainkan juga pelaku pasar lainnya. Seperti karyawan, pemasok, penyetor, hingga pekerja kasar yang biasanya mondar-mandir di pasar. “Tentu sangat merugikan, dampaknya sangat luas,” ujar dia ketika dikonfirmasi via telepon, Rabu (3/2/2021).
Pihaknya pun mendorong para pemangku kekuasaan untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang bakal diterapkan akhir pekan ini.
Terlebih, kata dia, semua pelaku pasar telah menjalankan konsekuensi yang diminta pemerintah daerah terkait penerapan protokol kesehatan. Termasuk di antaranya membuat Satgas Penanganan Covid-19 secara mandiri.
“Semua pedagang pasar telah menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menjaga jarak, memakai masker terus, semua sudah dilakukan,” kata dia.
Baca: Pasar Hingga Mal Ditutup Selama Jateng di Rumah Saja, Operasi Yustisi Gabungan Digelar
Pihaknya meminta kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Plt Bupati Kudus HM Hartopo, agar kebijakan itu ditinjau kembali.
“Kami benar-benar memohon kepada gubernur dan bupati untuk meninjau kembali kebijakannya dengan berbagai pertimbangan,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kudus segera mempersiapkan aturan terkait penerapan kebijakan Jateng di rumah saja yang akan dilakukan pada Sabtu dan Minggu akhir pekan ini.
Baca: Pusat Perbelanjaan Hingga Wisata di Kudus Tutup Dua Hari Akhir Pekan Ini
Progam Jateng di rumah saja sendiri, merupakan arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menekan angka persebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo memastikan Kabupaten Kudus akan mengikuti instruksi tersebut. Hartopo menganggap, ide tersebut adalah ide yang baik dan bertujuan untuk mengurangi kerumunan di akhir pekan.
Rencananya, pasar, pusat perbelanjaan, tempat usaha, hingga pedagang kaki lima (PKL) diminta libur di dua hari itu. Selain sektor tersebut, sektor pariwisata baik yang dikelola swasta maupun pemetrintah juga diminta untuk menutup sementara objek wisatanya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha