Tahun 2022 Kudus Targetkan Angka Kemiskinan dan Pengangguran Menurun
Anggara Jiwandhana
Kamis, 25 Maret 2021 15:46:35
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menargetkan penurunan angka kemiskinan mencapai 6,01 hingga 6,5 persen pada tahun 2022 mendatang. Pada tahun 2020 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Kudus berada di angka 7,31 persen dari jumlah penduduk.
Selain menargetkan menurunnya angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka juga diupayakan mengalami penurunan menjadi 3,05 hingga 3,5 persen. Dari tahun 2020 yang berada di angka 5,53 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran terbuka adalah karena dampak dari pandemi Covid-19 yang juga melanda Kudus.
Pada tahun 2020 sendiri, kata dia, Kabupaten Kudus juga sempat mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -3,53 persen.
“Itulah yang mengakibatkan angka kemiskinan dan penganguran naik,” ucap dia dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), di Command Center, Kamis (25/3/2021).
Selain mengejar target tersebut, Pemkab Kudus juga mengejar sejumlah prioritas pembangunan telah dirancang dan siap dilaksanakan pada 2022. Prioritas tersebut di antaranya peningkatan kondusifitas, ketentraman, kenyamanan, dan toleransi.
Selanjutnya adalah pengelolaan SDM dan lingkungan hidup, pertumbuhan ekonomi, pengembangan pusat pertumbuhan wilayah, serta peningkatan pelayanan publik dan tata kelola pemerintah.
Selanjutnya adalah pengelolaan SDM dan lingkungan hidup, pertumbuhan ekonomi, pengembangan pusat pertumbuhan wilayah, serta peningkatan pelayanan publik dan tata kelola pemerintah.“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengejar target-target tersebut,” sambung dia.Oleh karena itu, pihaknya berharap semua elemen di Kabupaten Kudus baik dari pemerintahan maupun swasta untuk bisa bersinergi bersama dalam membangun Kudus.Progam-progam
corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kudus, lanjut Hartopo, juga diharapkan bisa turut memajukan kesejahteraan masyarakat Kota Kretek.“CSR juga diharapkan bisa memecahkan permasalahan yang ada di Kudus namun tidak membebani perusahaan itu sendiri,” jelasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_209791" align="alignleft" width="880"]

Plt Bupati Kudus HM Hartopo membuka Musrenbang RKPD, Kamis (25/3/2021). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menargetkan penurunan angka kemiskinan mencapai 6,01 hingga 6,5 persen pada tahun 2022 mendatang. Pada tahun 2020 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Kudus berada di angka 7,31 persen dari jumlah penduduk.
Selain menargetkan menurunnya angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka juga diupayakan mengalami penurunan menjadi 3,05 hingga 3,5 persen. Dari tahun 2020 yang berada di angka 5,53 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran terbuka adalah karena dampak dari pandemi Covid-19 yang juga melanda Kudus.
Pada tahun 2020 sendiri, kata dia, Kabupaten Kudus juga sempat mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -3,53 persen.
“Itulah yang mengakibatkan angka kemiskinan dan penganguran naik,” ucap dia dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), di Command Center, Kamis (25/3/2021).
Selain mengejar target tersebut, Pemkab Kudus juga mengejar sejumlah prioritas pembangunan telah dirancang dan siap dilaksanakan pada 2022. Prioritas tersebut di antaranya peningkatan kondusifitas, ketentraman, kenyamanan, dan toleransi.
Selanjutnya adalah pengelolaan SDM dan lingkungan hidup, pertumbuhan ekonomi, pengembangan pusat pertumbuhan wilayah, serta peningkatan pelayanan publik dan tata kelola pemerintah.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengejar target-target tersebut,” sambung dia.
Oleh karena itu, pihaknya berharap semua elemen di Kabupaten Kudus baik dari pemerintahan maupun swasta untuk bisa bersinergi bersama dalam membangun Kudus.
Progam-progam
corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kudus, lanjut Hartopo, juga diharapkan bisa turut memajukan kesejahteraan masyarakat Kota Kretek.
“CSR juga diharapkan bisa memecahkan permasalahan yang ada di Kudus namun tidak membebani perusahaan itu sendiri,” jelasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha