Gus Baha: Kemungkinan Mufasir Salah Mengartikan Alquran itu Kecil

Anggara Jiwandhana
Rabu, 5 Mei 2021 19:41:31


[caption id="attachment_214060" align="alignleft" width="880"]
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha dalam Tausiah Ramadan 1442 PR Sukun menyatakan kemungkinan seorang mufasir salah mengartikan Alquran adalah sangat kecil.
Mufasir sendiri merupakan sebutan orang yang menerjemahakan ayat suci Alquran.
“Sangat kecil mereka salah, karena mereka ketika menerangkan sangat tahu pasti bagaimana sebuah wahyu itu turun,” ucap Gus Baha, Rabu (5/5/2021).
Gus Baha sendiri mencontohkan penafsiran ketika ayat surat At-Taubah turun. Di mana saat itu Aisyah istri Nabi Muhammad mengerti betul bahwa Rasulullah sedang mendapat wahyu.
Hal tersebut dikarenakan saat itu tengah musim dingin dan turun salju. Namun Nabi Muhammad sangat berkeringat. Hingga kemudian turunlah ayat Baro’ah.
“Mufasir juga menerangkan secara komplit. Peristiwa yang melandasinya apa, siapa subjeknya, di musim apa, di mana turunnya, mereka detail menjelaskannya,” ungkap Gus Baha.
Dalam tausiah sebelumnya, Gus Baha juga menuturkan jika di zaman dahulu, para sahabat dan alim ulama tidak main-main dalam mentafsirkan sebuah Alquran.
Ayat-ayat Alquran, ujarnya, juga tak sekedar diturunkan oleh Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW.
Semua ayat, lanjut Gus Baha, pasti ada peristiwa yang melandasi dan melatar belakanginya. “Selalu ada latar belakangnya ayat-ayat tersebut turun,” ujar dia.
Tausiah Ramadan oleh Gus Baha ini disiarkan oleh channel Youtube MURIANEWS TV dan PR Sukun. Tausiah ini akan hadir setiap hari selama Ramadan pada pukul 17.15 WIB.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
https://youtu.be/Gfrh-13aHcg

MURIANEWS, Kudus - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha dalam Tausiah Ramadan 1442 PR Sukun menyatakan kemungkinan seorang mufasir salah mengartikan Alquran adalah sangat kecil.
Mufasir sendiri merupakan sebutan orang yang menerjemahakan ayat suci Alquran.
“Sangat kecil mereka salah, karena mereka ketika menerangkan sangat tahu pasti bagaimana sebuah wahyu itu turun,” ucap Gus Baha, Rabu (5/5/2021).
Gus Baha sendiri mencontohkan penafsiran ketika ayat surat At-Taubah turun. Di mana saat itu Aisyah istri Nabi Muhammad mengerti betul bahwa Rasulullah sedang mendapat wahyu.
Hal tersebut dikarenakan saat itu tengah musim dingin dan turun salju. Namun Nabi Muhammad sangat berkeringat. Hingga kemudian turunlah ayat Baro’ah.
“Mufasir juga menerangkan secara komplit. Peristiwa yang melandasinya apa, siapa subjeknya, di musim apa, di mana turunnya, mereka detail menjelaskannya,” ungkap Gus Baha.
Dalam tausiah sebelumnya, Gus Baha juga menuturkan jika di zaman dahulu, para sahabat dan alim ulama tidak main-main dalam mentafsirkan sebuah Alquran.
Ayat-ayat Alquran, ujarnya, juga tak sekedar diturunkan oleh Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW.
Semua ayat, lanjut Gus Baha, pasti ada peristiwa yang melandasi dan melatar belakanginya. “Selalu ada latar belakangnya ayat-ayat tersebut turun,” ujar dia.
Tausiah Ramadan oleh Gus Baha ini disiarkan oleh channel Youtube MURIANEWS TV dan PR Sukun. Tausiah ini akan hadir setiap hari selama Ramadan pada pukul 17.15 WIB.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
https://youtu.be/Gfrh-13aHcg