pada sejumlah pasien Covid-19 varian delta di Kabupaten Kudus.
Hasilnya, tidak ada satupun dari pasien tersebut yang memiliki kontak erat dengan orang asing maupun orang yang baru saja bepergian dari luar negeri. Aktivitas mereka juga diakui biasa saja.
tidak ada yang pernah bertemu orang asing dan aktivitasnya juga biasa-biasa saja,” kata Bupati Kudus HM Hartopo ketika dikonfirmasi awak media, Senin (28/6/2021).
Para pasien varian delta, lanjut dia, juga tidak pernah melakukan perjalanan jauh hingga bertemu orang asing. Sehingga pihakya masih belum mengtahui dari mana varian delta tersebut muncul.
Hartopo menambahkan, mayoritas pasien Covid-19 varian delta juga telah dinyatakan sembuh. Mereka yang isolasi, kata dia, juga telah rampung semua. “Rata-rata sembuh, isolasi juga sudah selesai semua,” jelas dia.
Untuk diketahui, varian delta diketahui kali pertama muncul di Kudus ketika 28 dari 34 sampel spesimen Covid-19 yang diperiksa Kemenkes dinyatakan positif varian tersebut pada Sabtu 12 Juni lalu. Sampel tersebut merupakan sampel yang diambil RSUD Loekmono Hadi Kudus.Selang sepekan, 34 sampel yang diambil DKK Kudus keseluruhannya mengandung varian delta. Pihak DKK maupun RSUD belum mengambil sampel spesimen lagi untuk pengetesan tersebut.Sehingga hingga kini, jumlah pasien positif Covid-19 yang diketahui memiliki varian delta ada sebanyak 62 orang. Satu di antaranya adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_225069" align="alignleft" width="880"]

HM Hartopo, Bupati Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kudus telah melakukan
tracing pada sejumlah pasien Covid-19 varian delta di Kabupaten Kudus.
Hasilnya, tidak ada satupun dari pasien tersebut yang memiliki kontak erat dengan orang asing maupun orang yang baru saja bepergian dari luar negeri. Aktivitas mereka juga diakui biasa saja.
“Nama dan alamatnya sudah ke luar, setelah dilakukan
tracing tidak ada yang pernah bertemu orang asing dan aktivitasnya juga biasa-biasa saja,” kata Bupati Kudus HM Hartopo ketika dikonfirmasi awak media, Senin (28/6/2021).
Para pasien varian delta, lanjut dia, juga tidak pernah melakukan perjalanan jauh hingga bertemu orang asing. Sehingga pihakya masih belum mengtahui dari mana varian delta tersebut muncul.
Hartopo menambahkan, mayoritas pasien Covid-19 varian delta juga telah dinyatakan sembuh. Mereka yang isolasi, kata dia, juga telah rampung semua. “Rata-rata sembuh, isolasi juga sudah selesai semua,” jelas dia.
Baca: Kesaksian Kepala DKK Kudus yang Sembuh dari Varian Delta: Tak Tahu Tertular dari Mana
Untuk diketahui, varian delta diketahui kali pertama muncul di Kudus ketika 28 dari 34 sampel spesimen Covid-19 yang diperiksa Kemenkes dinyatakan positif varian tersebut pada Sabtu 12 Juni lalu. Sampel tersebut merupakan sampel yang diambil RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Selang sepekan, 34 sampel yang diambil DKK Kudus keseluruhannya mengandung varian delta. Pihak DKK maupun RSUD belum mengambil sampel spesimen lagi untuk pengetesan tersebut.
Sehingga hingga kini, jumlah pasien positif Covid-19 yang diketahui memiliki varian delta ada sebanyak 62 orang. Satu di antaranya adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha