Buka Luwur Sunan Kudus: Luwur Baru Mulai Dibuat, Pawon Mulai Didirikan
Anggara Jiwandhana
Senin, 16 Agustus 2021 11:12:05
MURIANEWS, Kudus – Prosesi buka luwur Kanjeng Sunan Kudus mulai memasuki pembuatan luwur baru untuk dipasang di makam Sunan Kudus. Sebelumnya luwur lama telah dicopot pada 10 Agustus 2021 lalu.
Sejumlah motif seperti melati, unthuk banyu, kompol, wiru, dan langitan pun mulai dibuat oleh 34 orag panitia yang sebelumnya telah diajarkan para pembuat motif terdahulu. Pembuatannya berlokasi di Tajuk di seputaran area Makam Sunan Kudus.
“Pembuatannya sebenarnya mulai dilaksanakan sejak Ahad kemarin, dan ditarget rampung Kamis (12/8/2021) pekan ini dan langsung dipasang lagi di area makam,” kata Humas Panitia kegiatan tradisi buka luwur Makam Sunan Kudus Muhammad Kharis, Senin (16/8/2021).
Kharis merincikan, motif unthuk diletakkan di area dalam. Sementara motif kompol diletakkan di pojok-pojok makam. Serta motif melaten yang digunakan untuk menghias bagian dalam. Dan motif waru yang digunakan untuk menutup.
“Jadi tiap motif kain punya penempatannya sendiri-sendiri, kami masih meneruskan dari yang terdahulu, sehingga warisan budayanya selalu terjaga,” ujarnya.
[caption id="attachment_233876" align="alignleft" width="880"]

Panitia tengah berjalan di samping deretan dandang untuk memasak nasi khas buka luwur Sunan Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
Tidak ada syarat khusus untuk panitia dalam pembuatan motif-motif tersebut. Hanya memang, para pembuat motif luwur diminta untuk tetap menjaga wudunya.
“Untuk menghormati Kanjeng Sunan Kudus saja sebenarnya, dan untuk tetap menjaga kebersihan,” kata dia.
Untuk luwur yang lama, kata dia, akan dibagikan ke warga sekitar kompleks masjid. Kain dari makam Sunan Kudus ini banyak yang mempercayai mempunyai berkah tersendiri.
“Untuk pemasangan luwur yang paling akhir adalah langit, itu nanti dipasang di hari Kamis,” terangnya.Di tempat lain, yakni di parkiran aula Menara Kudus, persiapan untuk memasak uyah asem khas Buka Luwur juga mulai dipersiapkan. Yakni dengan membangun dapur umum untuk memasak dua menu tersebut.“Namanya pawon, terbuat dari tumpukan paving untuk tungku dan dandang berukuran besar untuk memasak besar, tahun ini ada 16 dandang,” paparnya.Hanya, pihaknya kembali mengingatkan jika tak ada antrean pembagian nasi buka luwur tahun ini. Pendistribusiannya akan melalui perkumpulan punden di sembilan kecamatan di Kudus.“Tidak ada pembagian nasi buka luwur di Menara, nanti kami yang akan mendistribusikannya di sembilan kecamatan itu tadi,” jelas dia.Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus sendiri kini masih membuka layanan sedekah bagi masyarakat yang ingin turut menyumbang aneka kebutuhan buka luwur. Mulai dari sembako, bumbu-bumbu masak, hingga hewan kurban.“Saat ini sudah ada sebanyak empat kerbau dan 16 kambing,” jelas dia.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_233875" align="alignleft" width="880"]

Panitia Buka Luwur Sunan Kudus tengah membuat salah satu bentuk motif luwur yang akan dipasang di Makam Sunan Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Prosesi buka luwur Kanjeng Sunan Kudus mulai memasuki pembuatan luwur baru untuk dipasang di makam Sunan Kudus. Sebelumnya luwur lama telah dicopot pada 10 Agustus 2021 lalu.
Sejumlah motif seperti melati, unthuk banyu, kompol, wiru, dan langitan pun mulai dibuat oleh 34 orag panitia yang sebelumnya telah diajarkan para pembuat motif terdahulu. Pembuatannya berlokasi di Tajuk di seputaran area Makam Sunan Kudus.
“Pembuatannya sebenarnya mulai dilaksanakan sejak Ahad kemarin, dan ditarget rampung Kamis (12/8/2021) pekan ini dan langsung dipasang lagi di area makam,” kata Humas Panitia kegiatan tradisi buka luwur Makam Sunan Kudus Muhammad Kharis, Senin (16/8/2021).
Kharis merincikan, motif unthuk diletakkan di area dalam. Sementara motif kompol diletakkan di pojok-pojok makam. Serta motif melaten yang digunakan untuk menghias bagian dalam. Dan motif waru yang digunakan untuk menutup.
“Jadi tiap motif kain punya penempatannya sendiri-sendiri, kami masih meneruskan dari yang terdahulu, sehingga warisan budayanya selalu terjaga,” ujarnya.
[caption id="attachment_233876" align="alignleft" width="880"]

Panitia tengah berjalan di samping deretan dandang untuk memasak nasi khas buka luwur Sunan Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
Tidak ada syarat khusus untuk panitia dalam pembuatan motif-motif tersebut. Hanya memang, para pembuat motif luwur diminta untuk tetap menjaga wudunya.
“Untuk menghormati Kanjeng Sunan Kudus saja sebenarnya, dan untuk tetap menjaga kebersihan,” kata dia.
Untuk luwur yang lama, kata dia, akan dibagikan ke warga sekitar kompleks masjid. Kain dari makam Sunan Kudus ini banyak yang mempercayai mempunyai berkah tersendiri.
“Untuk pemasangan luwur yang paling akhir adalah langit, itu nanti dipasang di hari Kamis,” terangnya.
Di tempat lain, yakni di parkiran aula Menara Kudus, persiapan untuk memasak uyah asem khas Buka Luwur juga mulai dipersiapkan. Yakni dengan membangun dapur umum untuk memasak dua menu tersebut.
“Namanya pawon, terbuat dari tumpukan paving untuk tungku dan dandang berukuran besar untuk memasak besar, tahun ini ada 16 dandang,” paparnya.
Hanya, pihaknya kembali mengingatkan jika tak ada antrean pembagian nasi buka luwur tahun ini. Pendistribusiannya akan melalui perkumpulan punden di sembilan kecamatan di Kudus.
“Tidak ada pembagian nasi buka luwur di Menara, nanti kami yang akan mendistribusikannya di sembilan kecamatan itu tadi,” jelas dia.
Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus sendiri kini masih membuka layanan sedekah bagi masyarakat yang ingin turut menyumbang aneka kebutuhan buka luwur. Mulai dari sembako, bumbu-bumbu masak, hingga hewan kurban.
“Saat ini sudah ada sebanyak empat kerbau dan 16 kambing,” jelas dia.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha