Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Ada cerita unik dalam pelaksanaan tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus dari waktu ke waktu. Di mana sempat terjadi kendala ketika nasi yang akan digunakan untuk pembuatan nasi uyah asem khas buka luwur tak bisa matang ketika dimasak.

Saat itu, sekitar 15 tahun yang lalu, pemasakan nasi dipindahkan ke gedung baru Menara Kudus di pinggir jalan Sunan Kudus. Setelah sebelumnya dilakukan di seputaran Masjid Menara.

Sehingga ketika memasak tidak menggunakan air dari Menara Kudus, melainkan dari air keran biasa.

“Kira-kira sekitar 15 tahun lalu sempat kejadian seperti itu, karena gedung baru kan terus dipindahkan ke sini (gedung menara) masak nasinya. Kemudian pakai air keran di sini, tapi kok tidak matang-matang,” cerita Humas Buka Luwur Sunan Kudus Muhammad Kharis, Rabu (18/8/2021).

Saat itu juga, koordinator perewang langsung mengganti dengan air langsung dari sumur dekat Masjid Menara Kudus. Sejak saat itu, tiap memasak nasi khas buka luwur selalu menggunakan air dari sumur itu.

“Sampai saat ini kami langsung pasang selang yang panjang dari sumur, agar airnya dari sana. Sampai sekarang, itu jadi pelajaran sampai sekarang,” ujarnya.

Baca: Bukan Nasi Jangkrik, Ini Nama Nasi Khas Buka Luwur Sunan Kudus yang Dibagikan ke Warga
Baca: Bukan Nasi Jangkrik, Ini Nama Nasi Khas Buka Luwur Sunan Kudus yang Dibagikan ke WargaTradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus acap kali identik dengan pembagian nasi dan daging yang dibungkus dengan daun jati pada 10 Muharram. Mayoritas warga pun menyebut sajian tersebut dengan sebutan Nasi Jangkrik.Sebelum pandemi sendiri, pihak Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) membuka antrean untuk masyarakat umum yang ingin mencicipinya. Namun saat pandemis seperti ini, pihak yayasan membagikannya melalui paguyuban pengelola punden di sembilan kecamatan.Namun, nama makanan dengan aroma khas daun jati yang dibagikan ke warga itu bukanlah nasi jangkrik. Melainkan, bernama Nasi Uyah Asem. Nasi Jangkrik sendiri dibagikan khusus untuk ulama, tamu kehormatan, dan perewang.Pembagiannya sendiri, akan mulai didistribusikan ke sejumlah paguyuban punden di sembilan kecamatan di Kudus Kamis (19/8/2021) dini hari nanti. Untuk diteruskan ke desa-desa pada subuhnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler