Polda Jawa Tengah tengah melakukan pengusutan dugaan pemotongan insentif tenaga Kesehatan (nakes) RSUD Loekmono Hadi Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo pun angkat suara mengenai hal ini.
Hartopo membenarkan jika ada pemotongan dana insentif Covid-19 untuk nakes di rumah sakit pelat mereah itu. Meski demikian, informasi yang dia dapatkan jika pemotongan tersebut sebagai inisiatif agar nakes yang tidak mendapat insentif juga ikut kebagian.
“Kemarin saya dapat keterangan secara garis besar dari direktur pada intinya itu untuk solidaritas sesama nakes sendiri,namun saat itu Pak Direktur belum tau,” kata Bupati Hartopo, Senin (23/8/2021).
Hartopo melanjutkan, menurut keterangan direktur RSUD Kudus memang ada banyak tenaga kesehatan yang tidak terdaftar dalam sistem untuk menerima insentif. Padahal, mereka juga turut berperan serta dalam penanganan Covid-19.
“Nah itu teman-teman di sana ini punya inisiatif supaya mendapatkan semua. Akhirnya yang dapat ini dengan komitmen bersama memberikan sedikit uang yang nantinya akan dibagi rata sama yang tidak dapat,” ujarnya.
Hanya memang, terkait nominal pemotongan dana insentif nakes Hartopo mengaku tidak mengetahuinya. “Berapa besarnya saya tidak tahu, yang penting garis besarnya itu saja,” akunya.Diberitakan sebelumnya, dana insentif untuk nakes di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus diduga telah disunat oleh pihak-pihak tertentu. Dugaan ini mencuat setelah Polda Jateng turun tangan melakukan pengusutan.Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng disebut yang menangani kasus dugaan insentif nakes yang disunat ini. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_235256" align="alignleft" width="880"]

Bupati Kudus HM Hartopo. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Polda Jawa Tengah tengah melakukan pengusutan dugaan pemotongan insentif tenaga Kesehatan (nakes) RSUD Loekmono Hadi Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo pun angkat suara mengenai hal ini.
Hartopo membenarkan jika ada pemotongan dana insentif Covid-19 untuk nakes di rumah sakit pelat mereah itu. Meski demikian, informasi yang dia dapatkan jika pemotongan tersebut sebagai inisiatif agar nakes yang tidak mendapat insentif juga ikut kebagian.
“Kemarin saya dapat keterangan secara garis besar dari direktur pada intinya itu untuk solidaritas sesama nakes sendiri,namun saat itu Pak Direktur belum tau,” kata Bupati Hartopo, Senin (23/8/2021).
Baca: Dana Insentif Nakes RSUD Kudus Diduga Disunat, Polda Jateng Turun Tangan
Hartopo melanjutkan, menurut keterangan direktur RSUD Kudus memang ada banyak tenaga kesehatan yang tidak terdaftar dalam sistem untuk menerima insentif. Padahal, mereka juga turut berperan serta dalam penanganan Covid-19.
“Nah itu teman-teman di sana ini punya inisiatif supaya mendapatkan semua. Akhirnya yang dapat ini dengan komitmen bersama memberikan sedikit uang yang nantinya akan dibagi rata sama yang tidak dapat,” ujarnya.
Baca: Petinggi RSUD Kudus Kaget Soal Dugaan Pemotongan Insentif Nakes
Hanya memang, terkait nominal pemotongan dana insentif nakes Hartopo mengaku tidak mengetahuinya. “Berapa besarnya saya tidak tahu, yang penting garis besarnya itu saja,” akunya.
Diberitakan sebelumnya, dana insentif untuk nakes di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus diduga telah disunat oleh pihak-pihak tertentu. Dugaan ini mencuat setelah Polda Jateng turun tangan melakukan pengusutan.
Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng disebut yang menangani kasus dugaan insentif nakes yang disunat ini.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha