Sabtu, 22 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Jumlah warga Kudus yang telah terpapar Covid-19 per Kamis (16/9/2021) pagi kini berada di angka 16.823 orang.

Dari jumlah tersebut, sudah ada sebanyak 15.424 pasien yang dinyatakan sembuh. Kemudian ada sebanyak 1.381 pasien meninggal dunia. Serta kini tersisa sebanyak 18 kasus aktif.

Dari 18 pasien sendiri, kini hanya tersisa dua orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara 16 sisanya menjalani isolasi mandiri karena bergejala ringan dan cenderung tak bergejala.

“Kini hanya tersisa dua pasien saja yang dirawat, sementara lainnya isoman,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Badai Ismoyo, Kamis (16/9/2021).

Walau demikian, Kabupaten Kudus juga masih merawat sebanyak 73 pasien suspek. Di mana 23 di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan dan 50 pasien lainnya menjalani isolasi.

“Mereka merupakan pasien dengan keterangan positif antigen, penegakannya tetap harus menggunakan swab PCR,” kata dia.

Oleh karena itu, DKK Kudus mulai melakukan kajian untuk mengantisipasi adanya lonjakan gelombang ketiga kasus Covid-19 di Kota Kretek. Terlebih, adanya varian baru Covid-19 jenis MU mulai terdeteksi di sejumlah negara.

Namun untuk sementara, pihak DKK akan melakukan upaya preventif terlebih dahulu. Sembari menyiapkan langkah kuratif bila terjadi hal yang tak diinginkan.

“Tentunya ada kajian dan kemungkinan ke arah sana, karena ada banyak sebab. Inilah yang akan kita antisipasi semuanya,” kata Badai.Baca: Kudus Antisipasi Munculnya Gelombang Ketiga Covid-19Salah satu yang akan dilakukan dalam waktu segera adalah pelaksanaan swab antigen acak di sejumlah fasilitas umum maupun lokasi kerumunan. Langkah tersebut diangap penting ketika masyarakat Kudus mulai merasa sudah terbebas dari Covid-19.“Kalau tiba-tiba ada apa-apa dan kita tidak tahu kan bahaya, inilah salah satu langkah yang akan kami lakukan ke depan,” sambung dia.Sebagai langkah lanjutan, DKK berencana untuk mendatangkan alat PCR dan akan dianggarkan melalui APBD perubahan. Hanya memang tetap akan mengikuti perkembangan Covid-19 di Kudus.“Ketika terjadi lonjakan, kita butuh penegakan diagnosis yang cepat, sehingga testingnya jalan cepat, penegakannya juga bisa jalan cepat,” jelasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler