Jika Suhunya Tinggi, Peserta CPNS Kudus Akan Tes di Ruang Khusus

[caption id="attachment_240192" align="alignleft" width="1280"] Petugas tengah mengecek suhu sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan di lingkup Pemkab Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Kabupaten Kudus akan dilakukan secara ketat. Panitia seleksi bahkan menyiapkan ruang khusus. Ruangan ini disiapkan bagi peserta yang mempunyai suhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covd-19 di lokasi tes. Tes seleksi sendiri akan digelar di Universitas Negeri Sebelas maret (UNS) Surakarta pada 30 September, 1 Oktober, dan 17 Oktober 2021 mendatang Kabid Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kudus Hendro Muswinda mengatakan, panitia memang mengalokasikan satu dari sejumlah ruangan bagi mereka yang bersuhu tubuh tinggi. “Kami menyiapkan satu ruangan khusus untuk peserta yang bersuhu badan tinggi,” ucap Hendro, Kamis (16/9/2021). Pengecekan suhu pun akan dilakukan sebelum para peserta memasuki gedung. Sehingga skrining bisa dilaksanakan maksimal. Para peserta bersuhu tubuh tinggi juga sebelum masuk akan mendapat rekomendasi dari dokter. Apakah masih bisa mengikuti ujian atau tidak. Apabila tidak, lanjut dia, maka akan diberikan dispensasi untuk menjalani tes pada hari terakhir pelaksanaan atau jadwal yang telah ditentukan panitia. “Jika mendapat rekomendasi maka bisa mengikuti tes di ruangan khusus juga, khusus mereka yang bersuhu tubuh tinggi,” terangnya. Baca: Cek di Sini, Jadwal Tes SKD CPNS dan PPPK Nonguru Kudus Sementara untuk peserta tes yang kebetulan tengah menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri karena terpapar covid-19, pihaknya belum bisa berbuat banyak dalam hal kelongaran. Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Kudus mendapat alokasi formasi PPPK dan CPNS dari pemerintah pusat sebanyak 496 lowongan. Rinciannya, adalah sebanyak 474 tenaga PPPK dan 22 lowongan CPNS. Untuk tenaga PPPK terdiri dari 415 guru, kemudian tenaga kesehatan sebanyak 49 lowongan, dan tenaga teknis sebanyak sepuluh orang. Sementara untuk lowongan CPNS, terdiri dari lima lowongan tenaga kesehatan dan 17 lowongan tenaga teknis. Untuk jumlah pelamar CPNS pada tahun ini sendiri adalah sebanyak 1.137 orang. Sementara jumlah pelamar PPPK nonguru adalah sebanyak 78 pelamar yang telah lolos seleksi administrasi.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha