Mal di Kudus Mulai Terapkan Scan PeduliLindungi ke Pengunjung

Anggara Jiwandhana
Jumat, 17 September 2021 13:41:00


[caption id="attachment_240449" align="alignleft" width="1280"]
Salah seorang pengunjung tengah melakukan scan PeduliLindungi di KEM Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Beberapa mal dan pusat perbelanjaan di Kabupaten kudus sudah menerapkan scan barcode aplikasi PeduliLindungi kepada pengunjungnya. Salah satunya Kudus Extention Mall (KEM).
Selain untuk memantau kapasitas di dalam mal, juga untuk memantau apakah pengunjung sudah tervaksin atau belum.
Kendati demikian, belum semua pengunjung sudah memanfaatkan aplikasi ini. Termasuk pihak mal belum bisa melarang secara penuh pengunjung yang belum vaksin.
“Kami memang belum bisa melarang pengunjung yang belum divaksin untuk masuk mal, karena diketahui capaian vaksinasi di Kudus juga baru 30 persen, sehingga ketika pengunjung belum divaksin, tetap akan diskrining sesuai standar Prokes,” kata Marketing KEM Nafi, Jumat (17/9/2021).
Skrining prokes, kata dia, juga berlaku bagi pengunjung yang telah melaksanakan vaksinasi. Jadi ketika pengunjung memiliki suhu di atas 37,3 maka tetap akan tidak diperbolehkan masuk.
“Jadi scan aplikasi juga jalan, skrining protokol kesehatan juga terus jalan. Ini salah satu bentuk upaya kami dalam mendukung progam pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujar dia.
Pihak KEM sendiri, kata Nafi, telah menyosialisasikan pelaksanaan scan aplikasi PeduliLindungi per tanggal 9 Agustus hingga 6 September kemarin. Kemudian mulai diperketat per pekan ini.
“Respon pelanggan sebenarnya bermacam ya, ada yang mau ada yang tidak, tapi kami tetap sosialisasikan terus sampai nanti akan jadi kebiasaan,” kata dia.
Baca: Bobol PeduliLindungi, Dua Orang di Jakarta Utara Ditangkap
Selama PPKM Darurat dan Level 4 sendiri, kunjungan di Kudus Extention Mall menurun hingga 80 persen. Kemudian berangsur naik ketika diberi kelonggaran saat PPKM Level 3 dan 2 yang saat ini sedang berlangsung.
“Yang biasanya cuma seribu per harinya, kini sudah naik di 3.000 pengunjung per hari, semoga bisa berangsur membaik,” jelasnya.
Salah satu pengunjung Aulia Maharani mengaku baru kali pertama ini menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Pihaknya merasa tak keberatan untuk diminta mengunduh aplikasi tersebut.
Alasannya, selain karena ringkas, pihaknya jadi mengerti kondisi di wilayahnya berada. “Tidak apa-apa, saat ini aplikasi ini juga sedang dibutuhkan,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Kudus – Beberapa mal dan pusat perbelanjaan di Kabupaten kudus sudah menerapkan scan barcode aplikasi PeduliLindungi kepada pengunjungnya. Salah satunya Kudus Extention Mall (KEM).
Selain untuk memantau kapasitas di dalam mal, juga untuk memantau apakah pengunjung sudah tervaksin atau belum.
Kendati demikian, belum semua pengunjung sudah memanfaatkan aplikasi ini. Termasuk pihak mal belum bisa melarang secara penuh pengunjung yang belum vaksin.
“Kami memang belum bisa melarang pengunjung yang belum divaksin untuk masuk mal, karena diketahui capaian vaksinasi di Kudus juga baru 30 persen, sehingga ketika pengunjung belum divaksin, tetap akan diskrining sesuai standar Prokes,” kata Marketing KEM Nafi, Jumat (17/9/2021).
Skrining prokes, kata dia, juga berlaku bagi pengunjung yang telah melaksanakan vaksinasi. Jadi ketika pengunjung memiliki suhu di atas 37,3 maka tetap akan tidak diperbolehkan masuk.
“Jadi scan aplikasi juga jalan, skrining protokol kesehatan juga terus jalan. Ini salah satu bentuk upaya kami dalam mendukung progam pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujar dia.
Pihak KEM sendiri, kata Nafi, telah menyosialisasikan pelaksanaan scan aplikasi PeduliLindungi per tanggal 9 Agustus hingga 6 September kemarin. Kemudian mulai diperketat per pekan ini.
“Respon pelanggan sebenarnya bermacam ya, ada yang mau ada yang tidak, tapi kami tetap sosialisasikan terus sampai nanti akan jadi kebiasaan,” kata dia.
Baca: Bobol PeduliLindungi, Dua Orang di Jakarta Utara Ditangkap
Selama PPKM Darurat dan Level 4 sendiri, kunjungan di Kudus Extention Mall menurun hingga 80 persen. Kemudian berangsur naik ketika diberi kelonggaran saat PPKM Level 3 dan 2 yang saat ini sedang berlangsung.
“Yang biasanya cuma seribu per harinya, kini sudah naik di 3.000 pengunjung per hari, semoga bisa berangsur membaik,” jelasnya.
Salah satu pengunjung Aulia Maharani mengaku baru kali pertama ini menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Pihaknya merasa tak keberatan untuk diminta mengunduh aplikasi tersebut.
Alasannya, selain karena ringkas, pihaknya jadi mengerti kondisi di wilayahnya berada. “Tidak apa-apa, saat ini aplikasi ini juga sedang dibutuhkan,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha