Kudus Ajukan Tambahan Alokasi Gas Elpiji Subsidi
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 23 Oktober 2021 11:31:40
Tumpukan gas elpiji di pangkalan Pertamina. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengajukan penambahan alokasi gas elpiji melon atau tiga kilogram di tahun 2022 mendatang. Alasannya, adalah banyak pengguna gas elpiji baru pada tahun 2021 ini.
Pada tahun 2021 sendiri, alokasi gas subsisi untuk Kota
Kretek telah meningkat dibanding tahun 2020 lalu.
“Kami ajukan penambahan lagi, sekitar 12 persen dari alokasi tahun ini yang mencapai 27.961 metrik ton (MT) karena banyak pengguna baru,” kata Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan, Sabtu (23/10/2021).
Teddy mengatakan, para pengguna baru banyak dari kalangan usaha mikro yang banyak bermunculan di masa pandemi Covid-19. Selain itu, banyak warga Kudus
yang juga beralih profesi jadi pelaku usaha kuliner.
Selain itu, para pedagang kaki lima lama juga tetap membutuhkan pasokan elpiji bersubsidi. Kemudian juga panti sosial yang perlu mendapatkan alokasi.
“Kebutuhan dapur umum ketika terjadi bencana alam juga harus dipenuhi dari elpiji bersubsidi, belum dengan penambahan jumlah penduduk juga ikut dipertimbangkan untuk mengajukan penambahan alokasi, makanya kebutuhannya meningkat,” ujarnya.
Baca: Ini Alasan Sukmawati Pindah Agama HinduDi Kabupaten Kudus sendiri, penyaluran elpiji dilakukan oleh 14 agen yang tersebar di Kota Kretek. Para agen tersebut kemudian mendistribusikannya ke 1.078 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan.Teddy menambahkan, Pemkab Kudus juga berharap ada pemerataan jumlah pangkalan. Terutama di Kecamatan Dawe dan Gebog.“Di sana masih ada beberapa desa yang jumlah pangkalannya masih minim dan belum sebanding dengan jumlah penduduknya,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Tumpukan gas elpiji di pangkalan Pertamina. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengajukan penambahan alokasi gas elpiji melon atau tiga kilogram di tahun 2022 mendatang. Alasannya, adalah banyak pengguna gas elpiji baru pada tahun 2021 ini.
Pada tahun 2021 sendiri, alokasi gas subsisi untuk Kota
Kretek telah meningkat dibanding tahun 2020 lalu.
“Kami ajukan penambahan lagi, sekitar 12 persen dari alokasi tahun ini yang mencapai 27.961 metrik ton (MT) karena banyak pengguna baru,” kata Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan, Sabtu (23/10/2021).
Teddy mengatakan, para pengguna baru banyak dari kalangan usaha mikro yang banyak bermunculan di masa pandemi Covid-19. Selain itu, banyak warga Kudus
yang juga beralih profesi jadi pelaku usaha kuliner.
Selain itu, para pedagang kaki lima lama juga tetap membutuhkan pasokan elpiji bersubsidi. Kemudian juga panti sosial yang perlu mendapatkan alokasi.
“Kebutuhan dapur umum ketika terjadi bencana alam juga harus dipenuhi dari elpiji bersubsidi, belum dengan penambahan jumlah penduduk juga ikut dipertimbangkan untuk mengajukan penambahan alokasi, makanya kebutuhannya meningkat,” ujarnya.
Baca: Ini Alasan Sukmawati Pindah Agama Hindu
Di Kabupaten Kudus sendiri, penyaluran elpiji dilakukan oleh 14 agen yang tersebar di Kota Kretek. Para agen tersebut kemudian mendistribusikannya ke 1.078 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan.
Teddy menambahkan, Pemkab Kudus juga berharap ada pemerataan jumlah pangkalan. Terutama di Kecamatan Dawe dan Gebog.
“Di sana masih ada beberapa desa yang jumlah pangkalannya masih minim dan belum sebanding dengan jumlah penduduknya,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha