Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Ribuan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca (AZ) kedaluwarsa di Kabupaten Kudus per tanggal 31 Oktober 2021 lalu. Bupati Kudus HM Hartopo pun menjelaskan penyebab vaksin tersebut kedalwuarsa.

Hartopo mengatakan, vaksin jenis AZ tersebut sebenarnya sudah dialokasikan dan dikirimkan Kementerian Kesehatan untuk Kudus pada awal Oktober. Jumlahnya sebanyak 50 ribu dosis. Namun sampai di Kudus baru pertengahan bulan.

“Itu tanggal dua sudah ada dikirim ke provinsi. Tanggal 12 baru dikirim di Kudus. Artinya lama di provinsi juga ya, sebelas hari,” kata Hartopo, Rabu (3/11/2021).

Kudus sendiri, sempat bertanya kepada Kementerian Kesehatan kenapa stok vaksin yang dikirim belum sampai di Kudus. Hingga akhirnya Kudus berkoordinasi ke provinsi dan segera mengambil vaksin tersebut.

“Tanggal 12 itu kita ambil, nah tanggal 31 Oktober kedaluwarsa. Artinya kami punya waktu 18 hari untuk menyuntikkan ke masyarakat,” ujarnya.

Baca: Kata DKK Kudus soal Ribuan Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa

Dengan waktu semepet itu, kata dia, Kudus bisa dibilang bagus. Karena hanya tersisa sebanyak 4 ribu dosis dari 50 ribu dosis. “Itu kira-kira sekitar 90 persen,” terangnya.

Hartopo mengatakan, masyarakat Kabupaten Kudus memang telah terbiasa dengan vaksin jenis Sinovac. Sehingga ketika ada vaksin AstraZeneca masuk, agak kurang diminati.“Namun setelah diedukasi akhirnya mau,” kata dia.Baca: 42 Ribu Vaksin Pfizer di Kudus Cepat Kedaluwarsa, Ini SebabnyaSementara untuk vaksin-vaksin yang kedaluwarsa, kini telah disimpan di lemari penyimpanan vaksin dengan suhu minus 20 derajat. Sembari menunggu instruksi lanjutan terkait hal itu.“Kami sudah konsultasikan apakah ini masih bisa dipakai atau tidak, karena biasanya memang tanggal kedaluwarsanya dimajukan BPOM untuk percepatan vaksinasi, harapannya memang masih bisa disuntikkan,” tandas Hartopo. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler