Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Sebanyak empat ribu vaksin jenis AstraZeneca di Kabupaten Kudus kedaluwarsa per 31 Oktober 2021 kemarin. Namun, kejadian vaksin kedaluwarsa di Kudus tidak hanya terjadi kali ini.

Stok vaksin jenis Sinovac juga sempat kedaluwarsa beberapa waktu lalu.

“Dulu pernah ada Sinovac yang kemarin, itu kedalwuarsa juga,” kata Bupati Hartopo, Rabu (3/11/2021).

Namun beruntungnya, vaksin yang sudah masuk tanggal kedaluwarsa tersebut mendapat toleransi dari BPOM untuk digunakan kembali. Dengan jangka waktu sekitar tiga bulan.

“Saat itu dikoordinasikan ke pusat akhirnya vaksin bisa disuntikkan lagi, saat itu dengan waktu maksimal tiga bulan,” ujarnya.

Hal yang seperti inilah yang diharapkan Bupati Hartopo pada stok vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa di Kudus. Sehingga bisa tersuntik semuanya tanpa ada sisa.

“Karena biasanya dari produsen vaksinnya tanggal kedaluwarsanya bisa lama, cuma kemudian dari BPOM dipercepat tujuannya agar bisa segera disuntikkan. Jadi misalnya dari produsen setahun, BPOM enam bulan saja,” ujar dia.
“Karena biasanya dari produsen vaksinnya tanggal kedaluwarsanya bisa lama, cuma kemudian dari BPOM dipercepat tujuannya agar bisa segera disuntikkan. Jadi misalnya dari produsen setahun, BPOM enam bulan saja,” ujar dia.Baca: Kronologi Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di KudusPemkab Kudus sendiri kini juga telah melakukan koordinasi terkait hal tersebut untuk vaksin AZ. Ketika nanti kajiannya telah keluar, Hartopo menjanjikan penyuntikannya bisa dilakukan sehari hingga dua hari saja sudah selesai.“Ketika ada tambahan masa kedaluarsa akan segera disuntikkan,” pungkas dia.Vaksin-vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa, kini telah disimpan di lemari penyimpanan vaksin dengan suhu minus 20 derajat, sembari menunggu instruksi lanjutan terkait hal itu. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler