Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus kembali mendapat sorotan dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. Kali ini permasalahannya karena ada empat ribu dosis vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran persnya kemarin pun mengatakan jika kejadian di Kabupaten Kudus bisa menjadi pembelajaran bersama untuk semua elemen. Baik pusat hingga daerah diharapkan tidak menunda proses vaksinasi.
Wiku pun mengatakan jika vaksin Covid-19 sangatlah berharga. Pemerintah bersusah payah untuk mendapatkannya. Sehingga diharapkan bisa menghargai vaksin tersebut.
HM Hartopo mengatakan Kabupaten Kudus sudah semaksimal mungkin menyuntikkan vaksin AstraZeneca ke masyarakat.
Hartopo, juga menyinggung kedaluwarsanya vaksin ini juga tak hanya terjadi di Kudus saja.
“Untuk yang kedaluwarsa ini kan tidak hanya di Kudus saja, banyak (daerah, red), tapi yang jadi tersangka Kudus lagi ya
Hartopo juga menjelaskan Pemkab Kudus sebenarnya bisa dibilang cukup cepat dalam proses vaksinasi untuk jenis AZ itu. Dari 50 ribu dosis hanya tersisa empat ribu saja, dengan waktu efektif 18 hari.“Tanggal 12 itu kita ambil, nah tanggal 31 Oktober kedaluwarsa. Artinya kami punya waktu 18 hari untuk menyuntikkan ke masyarakat,” lanjutnya.
Hartopo mengatakan, masyarakat Kabupaten Kudus memang telah terbiasa dengan vaksin jenis Sinovac. Sehingga ketika ada vaksin Astra Zeneca masuk, agak kurang diminati.“Namun setelah diedukasi akhirnya mau dan tersisa empat ribu dosis itu saja,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_250678" align="alignleft" width="1280"]

Tenaga kesehatan di Kudus melakukan vaksinasi. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus kembali mendapat sorotan dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. Kali ini permasalahannya karena ada empat ribu dosis vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran persnya kemarin pun mengatakan jika kejadian di Kabupaten Kudus bisa menjadi pembelajaran bersama untuk semua elemen. Baik pusat hingga daerah diharapkan tidak menunda proses vaksinasi.
Wiku pun mengatakan jika vaksin Covid-19 sangatlah berharga. Pemerintah bersusah payah untuk mendapatkannya. Sehingga diharapkan bisa menghargai vaksin tersebut.
Menanggapi itu, Bupati
Kudus HM Hartopo mengatakan Kabupaten Kudus sudah semaksimal mungkin menyuntikkan vaksin AstraZeneca ke masyarakat.
Baca: Ribuan Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Kudus Kedaluwarsa
Hartopo, juga menyinggung kedaluwarsanya vaksin ini juga tak hanya terjadi di Kudus saja.
“Untuk yang kedaluwarsa ini kan tidak hanya di Kudus saja, banyak (daerah, red), tapi yang jadi tersangka Kudus lagi ya
monggo ndak apa-apa,” kata dia dengan tersenyum, Jumat (5/11/2021).
Hartopo juga menjelaskan Pemkab Kudus sebenarnya bisa dibilang cukup cepat dalam proses vaksinasi untuk jenis AZ itu. Dari 50 ribu dosis hanya tersisa empat ribu saja, dengan waktu efektif 18 hari.
“Tanggal 12 itu kita ambil, nah tanggal 31 Oktober kedaluwarsa. Artinya kami punya waktu 18 hari untuk menyuntikkan ke masyarakat,” lanjutnya.
Baca: Kronologi Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di Kudus
Hartopo mengatakan, masyarakat Kabupaten Kudus memang telah terbiasa dengan vaksin jenis Sinovac. Sehingga ketika ada vaksin Astra Zeneca masuk, agak kurang diminati.
“Namun setelah diedukasi akhirnya mau dan tersisa empat ribu dosis itu saja,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha