Cara Kudus Agar Kejadian Vaksin Kedaluwarsa Tak Terulang
Anggara Jiwandhana
Jumat, 5 November 2021 10:41:32
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera menyuntikkan puluhan ribu vaksin Pfizer kepada para warga lanjut usia (lansia) secepat mungkin. Itu dilakukan untuk menghindari terjadinya vaksin kedaluawarsa seperti yang terjadi di vaksin jenis AstraZeneca (AZ) akhir bulan lalu.
Sosialisasi dan edukasi pun turut dibarengkan. Mengingat sasaran lansia agak kurang berminat untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Masa vaksin Pfizer sendiri adalah selama 26 hari sejak awal bulan kemarin. Sehingga Pemkab harus mengebut penyuntikannya.
“Akan kami barengi dengan sosialisasi dan edukasi soal vaksin jenis Pfizer ini yang jelas beda dari AstraZeneca,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Jumat (5/11/2021).
Baca: Kudus jadi Sorotan Satgas Nasional soal Vaksin KedaluwarsaVaksin Pfizer sendiri, lanjut Hartopo, sangat aman untuk lansia, apalagi masyarakat umum. Kondisi bawaan pascaimunisasinya pun terbilang sangat rendah.
“Sehingga tidak perlu khawatir ada efek sampingnya, dia mirip Sinovac untuk hal efek sampingnya, jadi tidak perlu takut,” ujarnya.
Ketika sosialisasi sudah dijalankan, pihaknya pun menginstruksikan semua fasilitas kesehatan untuk menjemput bola. Terlebih kepada lansia-lansia yang memang tidak memiliki akses pergi ke fasilitas kesehatan.
Ketika sosialisasi sudah dijalankan, pihaknya pun menginstruksikan semua fasilitas kesehatan untuk menjemput bola. Terlebih kepada lansia-lansia yang memang tidak memiliki akses pergi ke fasilitas kesehatan.
Baca: Kronologi Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di KudusPemkab sendiri, menyiapkan dua mobil pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kota Kretek. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 khususnya di kategori lansia.“Dijemput bola, jangan sampai tidak, pastikan harus terdata semuanya,” ujarnya.Tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing wilayah juga akan turut diajak untuk menyosialisasikannya. Sehingga para lansia tidak ragu lagi untuk divaksin.“Tiap pekan saya juga muter untuk mengecek. Kami harapkan itu ada selalu penyuntikan untuk lansia dengan Pfizer ini,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_244061" align="alignleft" width="1280"]

Mobil pengangkut vaksin milik DKK Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera menyuntikkan puluhan ribu vaksin Pfizer kepada para warga lanjut usia (lansia) secepat mungkin. Itu dilakukan untuk menghindari terjadinya vaksin kedaluawarsa seperti yang terjadi di vaksin jenis AstraZeneca (AZ) akhir bulan lalu.
Sosialisasi dan edukasi pun turut dibarengkan. Mengingat sasaran lansia agak kurang berminat untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Masa vaksin Pfizer sendiri adalah selama 26 hari sejak awal bulan kemarin. Sehingga Pemkab harus mengebut penyuntikannya.
“Akan kami barengi dengan sosialisasi dan edukasi soal vaksin jenis Pfizer ini yang jelas beda dari AstraZeneca,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Jumat (5/11/2021).
Baca: Kudus jadi Sorotan Satgas Nasional soal Vaksin Kedaluwarsa
Vaksin Pfizer sendiri, lanjut Hartopo, sangat aman untuk lansia, apalagi masyarakat umum. Kondisi bawaan pascaimunisasinya pun terbilang sangat rendah.
“Sehingga tidak perlu khawatir ada efek sampingnya, dia mirip Sinovac untuk hal efek sampingnya, jadi tidak perlu takut,” ujarnya.
Ketika sosialisasi sudah dijalankan, pihaknya pun menginstruksikan semua fasilitas kesehatan untuk menjemput bola. Terlebih kepada lansia-lansia yang memang tidak memiliki akses pergi ke fasilitas kesehatan.
Baca: Kronologi Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di Kudus
Pemkab sendiri, menyiapkan dua mobil pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kota Kretek. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 khususnya di kategori lansia.
“Dijemput bola, jangan sampai tidak, pastikan harus terdata semuanya,” ujarnya.
Tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing wilayah juga akan turut diajak untuk menyosialisasikannya. Sehingga para lansia tidak ragu lagi untuk divaksin.
“Tiap pekan saya juga muter untuk mengecek. Kami harapkan itu ada selalu penyuntikan untuk lansia dengan Pfizer ini,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha