Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus berencana melakukan tes antibodi acak. Ini dilakukan usai capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kudus tembus 70 persen.
Dari tes ini nantinya diketahui apakah sudah terbentuk kekebalan kelompok di Kudus atau belum.
Sasarannya, adalah sepuluh persen dari populasi penduduk di Kabupaten Kudus. Mereka yang dites adalah orang-orang yang sudah disuntik
Covid-19.
“Pengetesan antibodi ini diperlukan untuk melihat apakah suatu wilayah ini sudah kebal dari Covid-19 atau belum” kata Kepala DKK Kudus Badai Ismoyo, Kamis (11/11/2021).
Hanya memang, kata Badai, pihaknya belum memiliki alat tersebut. Namun, DKK telah menganggarkan pembelian alat itu di Perubahan APBD 2022 ini. Termasuk di antaranya adalah pembelian dua unit alat PCR beserta reagennya.
“Ini untuk jangka panjang. Memang sejumlah rumah sakit swasta punya, tapi warga harus bayar untuk pengecekan antibodinya. Sementara kalau pemerintah daerah punya, itu bisa ditanggung pemerintah,” kata Badai.
Sembari menunggu kepastian terkait pembelian alat tersebut, DKK kini tengah melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi semua kategori.Hingga awal pekan ini sendiri, capaian vaksinasi dosis pertama berada di angka 60 persen. Sementara dosis dua berada di angka 40 persen.Badai mengingatkan, vaksinasi bukanlah hal utama untuk mencegah seseorang tertular Covid-19. Penerapan protokol kesehatan harus terus ditegakkan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.Badai mengatakan, saat ini bukan saatnya untuk mengendurkan pemakaian masker hingga mencuci tangan dan menjaga jarak. Mengingat libur Natal dan Tahun Baru diprediksi menjadi potensi lonjakan kasus.“Penerapan protokol kesehatannya jangan sampai kendor walau Kudus kini tengah landai kasus Covid-19-nya,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_252274" align="alignleft" width="1280"]

Siswa tengah mencuci tangan dan mengukur suhu sebelum memasuki area sekolah untuk mencegah Covid-19. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus berencana melakukan tes antibodi acak. Ini dilakukan usai capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kudus tembus 70 persen.
Dari tes ini nantinya diketahui apakah sudah terbentuk kekebalan kelompok di Kudus atau belum.
Sasarannya, adalah sepuluh persen dari populasi penduduk di Kabupaten Kudus. Mereka yang dites adalah orang-orang yang sudah disuntik
vaksin Covid-19.
“Pengetesan antibodi ini diperlukan untuk melihat apakah suatu wilayah ini sudah kebal dari Covid-19 atau belum” kata Kepala DKK Kudus Badai Ismoyo, Kamis (11/11/2021).
Hanya memang, kata Badai, pihaknya belum memiliki alat tersebut. Namun, DKK telah menganggarkan pembelian alat itu di Perubahan APBD 2022 ini. Termasuk di antaranya adalah pembelian dua unit alat PCR beserta reagennya.
“Ini untuk jangka panjang. Memang sejumlah rumah sakit swasta punya, tapi warga harus bayar untuk pengecekan antibodinya. Sementara kalau pemerintah daerah punya, itu bisa ditanggung pemerintah,” kata Badai.
Baca: Siap-Siap, Belum Vaksinasi Kena Covid-19 Biaya RS Ditanggung Sendiri
Sembari menunggu kepastian terkait pembelian alat tersebut, DKK kini tengah melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi semua kategori.
Hingga awal pekan ini sendiri, capaian vaksinasi dosis pertama berada di angka 60 persen. Sementara dosis dua berada di angka 40 persen.
Badai mengingatkan, vaksinasi bukanlah hal utama untuk mencegah seseorang tertular Covid-19. Penerapan protokol kesehatan harus terus ditegakkan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Badai mengatakan, saat ini bukan saatnya untuk mengendurkan pemakaian masker hingga mencuci tangan dan menjaga jarak. Mengingat libur Natal dan Tahun Baru diprediksi menjadi potensi lonjakan kasus.
“Penerapan protokol kesehatannya jangan sampai kendor walau Kudus kini tengah landai kasus Covid-19-nya,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha