Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kudus menemukan 102 kasus baru penularan penyakit Human immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (
).
Kasus itu ditemukan selama periode Januari hingga Oktober 2021 kemarin.
Jumlah tersebut, bisa dibilang menurun dibanding tahun sebelumnya. Di mana untuk jumlah temuan kasus baru dengan rentan waktu yang sama, adalah sebanyak 109 kasus.
“Jika dibedakan dari jenis kelamin, kasus baru di tahun 2021 ini didominasi oleh pasien laki-laki sebanyak 67 orang dan pasien wanita sebanyak 35 orang,” kata Anggota KPAD Kudus Eni Mardiyanti pada
, Selasa (23/11/2021).
Walau dari segi kuantitas mengalami penurunan, pihaknya meyakini masih banyak kasus yang belum ditemukan. Apalagi, karena adanya pandemi Covid-19, tidak semua orang mau pergi ke rumah sakit.
Selain itu, jumlah tes HIV yang dilakukan oleh Kudus juga mengalami penurunan. Sehingga dari temuan kasus juga mengalami penurunan walau tak signifikan.
Selain itu, jumlah tes HIV yang dilakukan oleh Kudus juga mengalami penurunan. Sehingga dari temuan kasus juga mengalami penurunan walau tak signifikan.“Karena tidak boleh berkerumun sehingga tak bisa dilakukan tes massal, orang-orang yang sakit juga masih enggan ke rumah sakit dan memeriksakan diri, padahal dimungkinkan ada yang terkena,” imbuh dia.Untuk mendongkrak tes skrining HIV, pihaknya pun mendorong pemerintah daerah untuk melakukan skrining pada kelompok rentan seperti pekerja seks, penyuka sejenis, hingga buruh harian lepas.Eni, juga mendorong tes skrining HIV dilakukan oleh calon pengantin yang akan menjalankan pernikahan. Sehingga selain bisa mendongkrak jumlah skrining, juga bisa mendeteksi lebih dini virus tersebut.“’Puskesmas-puskesmas di Kudus kami dorong untuk memfasilitasi ini, sehingga tidak ada kejadian bayi meninggal karena tertular HIV dari orang tuanya,” pungkas Eni Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_178469" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi HIV/AIDS. (MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kudus menemukan 102 kasus baru penularan penyakit Human immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (
HIV-AIDS).
Kasus itu ditemukan selama periode Januari hingga Oktober 2021 kemarin.
Jumlah tersebut, bisa dibilang menurun dibanding tahun sebelumnya. Di mana untuk jumlah temuan kasus baru dengan rentan waktu yang sama, adalah sebanyak 109 kasus.
“Jika dibedakan dari jenis kelamin, kasus baru di tahun 2021 ini didominasi oleh pasien laki-laki sebanyak 67 orang dan pasien wanita sebanyak 35 orang,” kata Anggota KPAD Kudus Eni Mardiyanti pada
MURIANEWS, Selasa (23/11/2021).
Walau dari segi kuantitas mengalami penurunan, pihaknya meyakini masih banyak kasus yang belum ditemukan. Apalagi, karena adanya pandemi Covid-19, tidak semua orang mau pergi ke rumah sakit.
Baca juga: Angka HIV di Kudus Tahun Ini Menurun, Ini Penyebabnya
Selain itu, jumlah tes HIV yang dilakukan oleh Kudus juga mengalami penurunan. Sehingga dari temuan kasus juga mengalami penurunan walau tak signifikan.
“Karena tidak boleh berkerumun sehingga tak bisa dilakukan tes massal, orang-orang yang sakit juga masih enggan ke rumah sakit dan memeriksakan diri, padahal dimungkinkan ada yang terkena,” imbuh dia.
Untuk mendongkrak tes skrining HIV, pihaknya pun mendorong pemerintah daerah untuk melakukan skrining pada kelompok rentan seperti pekerja seks, penyuka sejenis, hingga buruh harian lepas.
Eni, juga mendorong tes skrining HIV dilakukan oleh calon pengantin yang akan menjalankan pernikahan. Sehingga selain bisa mendongkrak jumlah skrining, juga bisa mendeteksi lebih dini virus tersebut.
“’Puskesmas-puskesmas di Kudus kami dorong untuk memfasilitasi ini, sehingga tidak ada kejadian bayi meninggal karena tertular HIV dari orang tuanya,” pungkas Eni
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi