Homoseksual Sumbang 40 Persen Kasus Baru HIV di Kudus
Anggara Jiwandhana
Selasa, 23 November 2021 15:51:39
MURIANEWS, Kudus – Dari 102 kasus baru penularan penyakit Human Immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (HIV-AIDS) di
Kudus, 40 persennya disumbang Homoseksual.
Sementara sisanya berasal dari pekerja seks hingga pemakai jasa pekerja seks sebesar 30 persen. Dari golongan ibu rumah tangga juga menyumbang kasus yang cukup banyak, yakni sebesar 30 persen.
Fakta itu diungkapkan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD). Adapun data 102 kasus baru itu ditemukan sejak Januari hingga Oktober 2021.
“Jumlah penyitas yang berasal dari kelompok risiko mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berada di prosentase 30 persen,” kata Anggota KPAD Kudus Eni Mardiyanti yang juga Koordinator Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) dan Kaukus Masyarakat Anti Narkoba pada
MURIANEWS, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: KPAD Temukan 102 Kasus HIV Baru di KudusKenaikan pada jumlah prosentase tersebut, lanjut Eni, adalah hasil dari notifikasi pasangan yang dilakukan KPAD. Notifikasi pasangan sendiri, adalah cara untuk melacak dan melakukan skrining pada orang yang sudah terpapar HIV.
“Biasanya penyuka sesama jenis itu pasangannya lebih dari satu, sehingga sangat dimungkinkan ketika skrining bisa ditemukan kasus baru dan akhirnya meningkat,” imbuh dia.Untuk mendongkrak tes skrining HIV, pihaknya pun mendorong pemerintah daerah untuk melakukan skrining pada kelompok rentan seperti pekerja seks, penyuka sejenis, hingga buruh harian lepas.Eni, juga mendorong tes skrining HIV dilakukan oleh calon pengantin yang akan menjalankan pernikahan. Sehingga selain bisa mendongkrak jumlah skrining, juga bisa mendeteksi lebih dini virus tersebut.“Puskesmas-puskesmas di Kudus kami dorong untuk memfasilitasi ini, sehingga tidak ada kejadian bayi meninggal karena tertular HIV dari orang tuanya,” pungkas Eni Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_254182" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi homoseksual. (Foto: freedigitalphotos/Digitalart)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dari 102 kasus baru penularan penyakit Human Immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (HIV-AIDS) di
Kudus, 40 persennya disumbang Homoseksual.
Sementara sisanya berasal dari pekerja seks hingga pemakai jasa pekerja seks sebesar 30 persen. Dari golongan ibu rumah tangga juga menyumbang kasus yang cukup banyak, yakni sebesar 30 persen.
Fakta itu diungkapkan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD). Adapun data 102 kasus baru itu ditemukan sejak Januari hingga Oktober 2021.
“Jumlah penyitas yang berasal dari kelompok risiko mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berada di prosentase 30 persen,” kata Anggota KPAD Kudus Eni Mardiyanti yang juga Koordinator Kelompok Dampingan Sebaya (KDS) dan Kaukus Masyarakat Anti Narkoba pada
MURIANEWS, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: KPAD Temukan 102 Kasus HIV Baru di Kudus
Kenaikan pada jumlah prosentase tersebut, lanjut Eni, adalah hasil dari notifikasi pasangan yang dilakukan KPAD. Notifikasi pasangan sendiri, adalah cara untuk melacak dan melakukan skrining pada orang yang sudah terpapar HIV.
“Biasanya penyuka sesama jenis itu pasangannya lebih dari satu, sehingga sangat dimungkinkan ketika skrining bisa ditemukan kasus baru dan akhirnya meningkat,” imbuh dia.
Untuk mendongkrak tes skrining HIV, pihaknya pun mendorong pemerintah daerah untuk melakukan skrining pada kelompok rentan seperti pekerja seks, penyuka sejenis, hingga buruh harian lepas.
Eni, juga mendorong tes skrining HIV dilakukan oleh calon pengantin yang akan menjalankan pernikahan. Sehingga selain bisa mendongkrak jumlah skrining, juga bisa mendeteksi lebih dini virus tersebut.
“Puskesmas-puskesmas di Kudus kami dorong untuk memfasilitasi ini, sehingga tidak ada kejadian bayi meninggal karena tertular HIV dari orang tuanya,” pungkas Eni
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi