Kudus Kaji Penutupan Wisata saat Libur Nataru
Anggara Jiwandhana
Rabu, 24 November 2021 15:15:18
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tidak menutup opsi untuk menutup semua objek wisata saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 mendatang. Meski demikian, kebijakan tersebut akan dikaji terlebih dahulu.
“Nantinya tentu akan ada evaluasi terlebih dahulu, ketika nanti kasusnya mulai melonjak, tentu akan kami tutup objek wisatanya,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Rabu (24/11/2021).
Untuk saat ini, para pengelola objek wisata pun diminta untuk mematuhi semua penerapan protokol kesehatan. Jika tidak, maka tim gabungan pemantau penerapan PPKM di Kudus akan menutup lokasi wisatanya.
Selain itu, Pemkab Kudus juga akan menyiapkan
random rapid test antigen bagi masyarakat Kudus. Dengan sasarannya adalah di sejumlah fasilitas publik yang kerap terjadi kerumunan.
“Nanti bisa saja dimulai rapid antigen acak di kerumunan dan lainnya,” ujarnya.
Warga Kudus yang berada di luar kota, lanjut dia, juga diimbau agar tidak pulang terlebih dahulu saat libur Natary pun digaungkan kembali. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah varian-varian baru Covid-19 masuk ke
Kudus.
"Saya minta untuk tidak pulang terlebih dahulu saat libur Natal dan Tahun Baru ini, kan bisa lewat video call dulu untuk mengantisipasi penularannya,” pungkasnya.
Baca: Ini Syarat Perjalanan dan Wisata saat Nataru
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus mengklaim belum menemukan objek wisata yang melanggar penerapan protokol kesehatan dengan kategori berat.Disbudpar, hanya menemukan sejumlah pelanggaran prokes kategori ringan. Seperti tidak adanya sabun cuci tangan atau sarana prasarana penunjang yang kurang memadai.“Sampai saat ini kami melakukan pemantauan memang sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik walau memang masih ada sejumlah catatan ya,” kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus Mutrikah.
Baca: Libur Nataru, ASN Jepara Dilarang Mudik ke Luar KotaWalau demikian, pantauan penerapan objek wisata terus dilakukan. Baik satgas pariwisata sendiri maupun tim gabungan pengawasan penerapan PPKM di Kudus yang diisi sejumlah OPD.“Terus kami awasi terutama obyek wisata religi karena banyak wisatawan luar kota,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_254389" align="alignleft" width="1280"]

Pengunjung makam Sunan Kudus tengah keluar dari area makam dengan mengenakan masker dan berjarak. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tidak menutup opsi untuk menutup semua objek wisata saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 mendatang. Meski demikian, kebijakan tersebut akan dikaji terlebih dahulu.
“Nantinya tentu akan ada evaluasi terlebih dahulu, ketika nanti kasusnya mulai melonjak, tentu akan kami tutup objek wisatanya,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Rabu (24/11/2021).
Untuk saat ini, para pengelola objek wisata pun diminta untuk mematuhi semua penerapan protokol kesehatan. Jika tidak, maka tim gabungan pemantau penerapan PPKM di Kudus akan menutup lokasi wisatanya.
Selain itu, Pemkab Kudus juga akan menyiapkan
random rapid test antigen bagi masyarakat Kudus. Dengan sasarannya adalah di sejumlah fasilitas publik yang kerap terjadi kerumunan.
“Nanti bisa saja dimulai rapid antigen acak di kerumunan dan lainnya,” ujarnya.
Warga Kudus yang berada di luar kota, lanjut dia, juga diimbau agar tidak pulang terlebih dahulu saat libur Natary pun digaungkan kembali. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah varian-varian baru Covid-19 masuk ke
Kudus.
"Saya minta untuk tidak pulang terlebih dahulu saat libur Natal dan Tahun Baru ini, kan bisa lewat video call dulu untuk mengantisipasi penularannya,” pungkasnya.
Baca: Ini Syarat Perjalanan dan Wisata saat Nataru
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus mengklaim belum menemukan objek wisata yang melanggar penerapan protokol kesehatan dengan kategori berat.
Disbudpar, hanya menemukan sejumlah pelanggaran prokes kategori ringan. Seperti tidak adanya sabun cuci tangan atau sarana prasarana penunjang yang kurang memadai.
“Sampai saat ini kami melakukan pemantauan memang sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik walau memang masih ada sejumlah catatan ya,” kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus Mutrikah.
Baca: Libur Nataru, ASN Jepara Dilarang Mudik ke Luar Kota
Walau demikian, pantauan penerapan objek wisata terus dilakukan. Baik satgas pariwisata sendiri maupun tim gabungan pengawasan penerapan PPKM di Kudus yang diisi sejumlah OPD.
“Terus kami awasi terutama obyek wisata religi karena banyak wisatawan luar kota,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha