MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus memastikan program bantuan langsung tunai (BLT) buruh rokok berlanjut di tahun 2022 mendatang.
Meski demikian, untuk jumlah nominal dan pencairannya tetap akan dikaji dan menunggu Pemprov Jawa Tengah.
“Untuk tahun 2022 masih ada pencairan yang kedua. Namun untuk jumlah nominal dan berapa bulannya masih dalam pengkajian,” kata Kabag Perekonomian Sekda Kudus Dwi Agung Hartono, Senin (29/11/2021).
Oleh karena itu, para buruh rokok yang pada pencairan tahap awal ini terlewat, diharapkan tidak usah khawatir. Mereka, akan dimasukkan pada pencairan di tahun selanjutnya.
“Nanti tetap akan ada sinkronisasi data lagi. Nah bagi yang terlewat akan dimasukkan di pencairan tahun kedua, karena pelaksanaan pertama kan biasanya banyak erornya, sehingga akan disempurnakan di tahun kedua,” ujarnya.
Tak hanya itu, imbuh dia, nominal pencairannya juga bisa diakumulasikan di tahun depan. Sehingga ketika yang bersangkutan benar terlewat pada tahun ini, maka BLT tahun ini bisa diambil tahun depan.
“Namun harus ada bukti kuat dari perusahaannya kalau dia benar bekerja di sana dan tahun ini terlewat. Sehingga masih bisa melakukan pencairan untuk BLT tahun ini di bulan depan,” tuturnya.
Baca: BLT Buruh Rokok Kudus Hampir Cair, Penerima Dibuatkan Virtual Account
Para buruh rokok tengah bekerja di salah satu brak pabrik rokok di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus memastikan program bantuan langsung tunai (BLT) buruh rokok berlanjut di tahun 2022 mendatang.
Meski demikian, untuk jumlah nominal dan pencairannya tetap akan dikaji dan menunggu Pemprov Jawa Tengah.
“Untuk tahun 2022 masih ada pencairan yang kedua. Namun untuk jumlah nominal dan berapa bulannya masih dalam pengkajian,” kata Kabag Perekonomian Sekda Kudus Dwi Agung Hartono, Senin (29/11/2021).
Oleh karena itu, para buruh rokok yang pada pencairan tahap awal ini terlewat, diharapkan tidak usah khawatir. Mereka, akan dimasukkan pada pencairan di tahun selanjutnya.
“Nanti tetap akan ada sinkronisasi data lagi. Nah bagi yang terlewat akan dimasukkan di pencairan tahun kedua, karena pelaksanaan pertama kan biasanya banyak erornya, sehingga akan disempurnakan di tahun kedua,” ujarnya.
Tak hanya itu, imbuh dia, nominal pencairannya juga bisa diakumulasikan di tahun depan. Sehingga ketika yang bersangkutan benar terlewat pada tahun ini, maka BLT tahun ini bisa diambil tahun depan.
“Namun harus ada bukti kuat dari perusahaannya kalau dia benar bekerja di sana dan tahun ini terlewat. Sehingga masih bisa melakukan pencairan untuk BLT tahun ini di bulan depan,” tuturnya.
Baca: 
