Kudus Mulai Banjir, Pengungsian Diminta Segera Didirikan
Anggara Jiwandhana
Selasa, 30 November 2021 11:06:11
MURIANEWS, Kudus – Banjir mulai melanda wilayah Kabupaten Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo mulai mewanti-wanti an daerah rawan banjir untuk segera mendirikan posko pengungsian.
Salah satunya banjit telah melanda Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus akibat tanggul Sungai Dawe yang jebol karena derasnya hujan sedari, Senin (29/11/2021) malam.
Selain itu Desa Wonosoco, di Kecamatan Undaan, Kudus juga dilanda banjir bandang, Senin kemarin.
“Kami instruksikan ini (posko pengungsian, red) harus segera berdiri. Sudah kami instruksikan malah sedari awal,” kata Hartopo, Selasa (30/11/2021).
Selain pendirian posko pengungsian, pihaknya juga menekankan harus adanya dapur umum yang sudah siap.
Hartopo, tak ingin kejadian seperti tahun lalu di mana banyak dapur umum tak siap terulang kembali. “Saya tidak mau itu terulang kembali harus segera disiapkan sedini mungkin,” tegas Hartopo.
Baca: Tanggul Sungai di Golantepus Kudus Jebol, Rumah Warga KebanjiranSoal banjir yang melanda di Desa Golantepus sendiri, Hartopo menyebut jika tidak ada pihak yang disalahkan.
Soal banjir yang melanda di Desa Golantepus sendiri, Hartopo menyebut jika tidak ada pihak yang disalahkan.Pasalnya memang dalam beberapa hari terakhir, hujan deras terus melanda Kudus. Sehingga sangat dimungkinkan tanggul bisa jebol.Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Kudus Budi Waluyo menambahkan, jebolnya tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo tersebut, terjadi pada Selasa dini hari. Atau sekitar pukul 00.15 WIB.
Baca: Banjir Bandang Kembali Terjang Wonosoco KudusAkibatnya, permukiman warga setempat pun tergenang dengan genangan banjir berkisar 30-40 sentimeter.“Tanggul yang jebol panjangnya mencapai 15 meter dengan ketinggian sekitar satu meteran,” pungkas Budi.Selain di Desa Golantepus, genangan akibat curah hujan yang tinggi juga menggenangi akses jalan utama di Desa Mejobo dan Desa Temulus.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_255460" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Kudus HM Hartopo. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Banjir mulai melanda wilayah Kabupaten Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo mulai mewanti-wanti an daerah rawan banjir untuk segera mendirikan posko pengungsian.
Salah satunya banjit telah melanda Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus akibat tanggul Sungai Dawe yang jebol karena derasnya hujan sedari, Senin (29/11/2021) malam.
Selain itu Desa Wonosoco, di Kecamatan Undaan, Kudus juga dilanda banjir bandang, Senin kemarin.
“Kami instruksikan ini (posko pengungsian, red) harus segera berdiri. Sudah kami instruksikan malah sedari awal,” kata Hartopo, Selasa (30/11/2021).
Selain pendirian posko pengungsian, pihaknya juga menekankan harus adanya dapur umum yang sudah siap.
Hartopo, tak ingin kejadian seperti tahun lalu di mana banyak dapur umum tak siap terulang kembali. “Saya tidak mau itu terulang kembali harus segera disiapkan sedini mungkin,” tegas Hartopo.
Baca: Tanggul Sungai di Golantepus Kudus Jebol, Rumah Warga Kebanjiran
Soal banjir yang melanda di Desa Golantepus sendiri, Hartopo menyebut jika tidak ada pihak yang disalahkan.
Pasalnya memang dalam beberapa hari terakhir, hujan deras terus melanda Kudus. Sehingga sangat dimungkinkan tanggul bisa jebol.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Kudus Budi Waluyo menambahkan, jebolnya tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo tersebut, terjadi pada Selasa dini hari. Atau sekitar pukul 00.15 WIB.
Baca: Banjir Bandang Kembali Terjang Wonosoco Kudus
Akibatnya, permukiman warga setempat pun tergenang dengan genangan banjir berkisar 30-40 sentimeter.
“Tanggul yang jebol panjangnya mencapai 15 meter dengan ketinggian sekitar satu meteran,” pungkas Budi.
Selain di Desa Golantepus, genangan akibat curah hujan yang tinggi juga menggenangi akses jalan utama di Desa Mejobo dan Desa Temulus.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha