Kudus Perketat Pengawasan Orang Luar Dearah
Anggara Jiwandhana
Senin, 13 Desember 2021 12:47:36
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memperketat pengawasan pada orang-orang luar daerah yang masuk Kota Kretek. Satuan kecil di tingkat masyarakat, yakni RT pun diminta memperketat pengawasannya.
Pengetatan pengawasan tersebut dilakukan untuk menghindari adanya penularan Covid-19 dari luar daerah Kudus.
Bupati Kudus HM Hartopo menyebutkan, banyak warga luar daerah yang kucing-kucingan saat berkunjung ataupun pulang ke Kudus. Sehingga pengawasan di tingkat tersebut perlu ditingkatkan.
“Karena kucing-kucingan, yang paling tahu kan tetangganya ini, nah Pak RT harus bisa selalu memantau dan memonitoring mereka,” kata Hartopo, Senin (13/12/2021).
Pengefektifan
tracing, testing, dan tracking pun akan lebih ditingkatkan kembali. Jika memang didapati hasilnya positif Covid-19, maka akan diberlakukan karantina bilamana diperlukan.
Baca: Belasan Ribu Vaksin AstraZeneca di Kudus Hampir KedaluwarsaWalau demikian, Kudus sendiri tidak akan melakukan pembatasan-pembatasan di perbatasan kabupaten. Hanya, koordinasi dengan TNI-Polri akan ditingkatkan kembali. Terutama terkait pengetatan pemantauan.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menyiapkan setidaknya 60 ribu rapid antigen untuk proses
tracing dan
tracking baik acak maupun penulusuran kontak di Kota Kretek selama libur Natal dan Tahun Baru.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menyiapkan setidaknya 60 ribu rapid antigen untuk proses
tracing dan
tracking baik acak maupun penulusuran kontak di Kota Kretek selama libur Natal dan Tahun Baru.Pihak DKK sendiri, memang akan menggencarkan pengetesan acak. Dengan begitu, lonjakan kasus bisa ditekan sejak dini.“Stok (rapid antigen) kami masih aman, itu dilakukan untuk menemukan kasus-kasus baru kemudian segera diberi perawatan untuk memutus mata rantai penularan,” kata Kasi Surveilans dan Imunisasi DKK Kudus Aniq Fuad.
Baca: Kudus Siapkan Puluhan Ribu Antigen untuk Libur NataruAniq mengatakan, masyarakat tak perlu risau bila menghadapi hal tersebut. Asal tetap menjalankan protokol kesehatan, maka tetap akan terhindar dari penularan virus tersebut. Apalagi bila yang bersangkutan telah menjalani vaksinasi.“Namun kami ingatkan kembali penerapan prokesnya seperti memakai masker dan menjaga jarak haru selalu dilakukan, jangan setengah-setengah,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_258083" align="alignleft" width="1280"]

Sejumlah pemudik luar Kudus tampak memadati terminal Jati Kudus saat Lebaran 2021 lalu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memperketat pengawasan pada orang-orang luar daerah yang masuk Kota Kretek. Satuan kecil di tingkat masyarakat, yakni RT pun diminta memperketat pengawasannya.
Pengetatan pengawasan tersebut dilakukan untuk menghindari adanya penularan Covid-19 dari luar daerah Kudus.
Bupati Kudus HM Hartopo menyebutkan, banyak warga luar daerah yang kucing-kucingan saat berkunjung ataupun pulang ke Kudus. Sehingga pengawasan di tingkat tersebut perlu ditingkatkan.
“Karena kucing-kucingan, yang paling tahu kan tetangganya ini, nah Pak RT harus bisa selalu memantau dan memonitoring mereka,” kata Hartopo, Senin (13/12/2021).
Pengefektifan
tracing, testing, dan tracking pun akan lebih ditingkatkan kembali. Jika memang didapati hasilnya positif Covid-19, maka akan diberlakukan karantina bilamana diperlukan.
Baca: Belasan Ribu Vaksin AstraZeneca di Kudus Hampir Kedaluwarsa
Walau demikian, Kudus sendiri tidak akan melakukan pembatasan-pembatasan di perbatasan kabupaten. Hanya, koordinasi dengan TNI-Polri akan ditingkatkan kembali. Terutama terkait pengetatan pemantauan.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menyiapkan setidaknya 60 ribu rapid antigen untuk proses
tracing dan
tracking baik acak maupun penulusuran kontak di Kota Kretek selama libur Natal dan Tahun Baru.
Pihak DKK sendiri, memang akan menggencarkan pengetesan acak. Dengan begitu, lonjakan kasus bisa ditekan sejak dini.
“Stok (rapid antigen) kami masih aman, itu dilakukan untuk menemukan kasus-kasus baru kemudian segera diberi perawatan untuk memutus mata rantai penularan,” kata Kasi Surveilans dan Imunisasi DKK Kudus Aniq Fuad.
Baca: Kudus Siapkan Puluhan Ribu Antigen untuk Libur Nataru
Aniq mengatakan, masyarakat tak perlu risau bila menghadapi hal tersebut. Asal tetap menjalankan protokol kesehatan, maka tetap akan terhindar dari penularan virus tersebut. Apalagi bila yang bersangkutan telah menjalani vaksinasi.
“Namun kami ingatkan kembali penerapan prokesnya seperti memakai masker dan menjaga jarak haru selalu dilakukan, jangan setengah-setengah,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha