Penataan Lapak PKL Kerajinan Kudus City Walk Ditunda, Ini Sebabnya
Anggara Jiwandhana
Kamis, 16 Desember 2021 09:54:18
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memiliki gagasan untuk mengadopsi suasana Jalan Maliobro di Kota Yogyakarta dan menerapkannya di Jalan Sunan Kudus yang kini dikenal dengan Kudus City Walk.
Sama halnya dengan Malioboro pula, Kudus City Walk juga akan diisi oleh pedagang-pedagang kaki lima (PKL). Sesuai skemanya, ada dua jenis pedagang yang berjualan sepanjang Jalan Sunan Kudus tersebut.
Yakni pedagang kuliner yang akan berjualan di malam hari dan pedagang kerajinan serta souvenir yang akan berjualan di pagi hingga sore hari.
Untuk PKL di malam hari, mereka sudah beberapa bulan ini menempati
Kudus City Walk. Sementara untuk PKL kerajinan di pagi hari, mereka belum pernah sama sekali menempati lapaknya.
Bahkan, tenda untuk mereka pun masih tersusun menumpuk di Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, untuk saat ini pemkab memang belum bisa menata lapak PKL kerajinan di Kudus City Walk. Alasannya, adalah masih dalam masa PPKM Level 2.
Baca: Kudus Tutup Tempat Keramaian di Tanggal-Tanggal IniPemkab, kata Hartopo, dimungkinkan akan mulai menata lapak-lapak PKL kerajinan saat Kudus masuk di Level 1. Sehingga aktivitas masyarakat bisa diluweskan lagi.
“Yang PKL kerajinan, tunggu di Level 1 PPKM saja,” kata Bupati Hartopo dalam jumpa pers di Dinas Perdagangan, Rabu (16/12/2021) kemarin.
“Yang PKL kerajinan, tunggu di Level 1 PPKM saja,” kata Bupati Hartopo dalam jumpa pers di Dinas Perdagangan, Rabu (16/12/2021) kemarin.Ketika Kudus telah memasuki PPKM Level 1, pihaknya juga berencana untuk menghidupkan lampu-lampu di Kudus City Walk. Hartopo mengatakan, masyarakat dirasa sudah mulai sadar akan penerapan protokol kesehatan.
Baca: Duh, Keran Air di Kudus City Walk Kembali Hilang Digondol OrangOleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Perdagangan dan semua dinas terkait yang mengurusi Kudus City Walk untuk mulai berbenah mempersiapkan diri.“Lampu-lampu yang mati itu juga segera dilakukan perawatan dan perbaikan, dihidupkan saja saya kira,” pungkasnya.Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti menambahkan, saat ini ada sebanayk 60 pedagang yang telah masuk daftar PKL di Kudus City Walk. Hanya, semuanya belum dipanggil kembali mengingat cuaca saat ini masih tidak menentu.“Kalau hujan tiba-tiba nanti kasihan karena tendanya ukurannya sempit sehingga harus menutup sisi-sisinya,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_258827" align="alignleft" width="1280"]

Kawasan City Walk Sunan Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memiliki gagasan untuk mengadopsi suasana Jalan Maliobro di Kota Yogyakarta dan menerapkannya di Jalan Sunan Kudus yang kini dikenal dengan Kudus City Walk.
Sama halnya dengan Malioboro pula, Kudus City Walk juga akan diisi oleh pedagang-pedagang kaki lima (PKL). Sesuai skemanya, ada dua jenis pedagang yang berjualan sepanjang Jalan Sunan Kudus tersebut.
Yakni pedagang kuliner yang akan berjualan di malam hari dan pedagang kerajinan serta souvenir yang akan berjualan di pagi hingga sore hari.
Untuk PKL di malam hari, mereka sudah beberapa bulan ini menempati
Kudus City Walk. Sementara untuk PKL kerajinan di pagi hari, mereka belum pernah sama sekali menempati lapaknya.
Bahkan, tenda untuk mereka pun masih tersusun menumpuk di Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, untuk saat ini pemkab memang belum bisa menata lapak PKL kerajinan di Kudus City Walk. Alasannya, adalah masih dalam masa PPKM Level 2.
Baca: Kudus Tutup Tempat Keramaian di Tanggal-Tanggal Ini
Pemkab, kata Hartopo, dimungkinkan akan mulai menata lapak-lapak PKL kerajinan saat Kudus masuk di Level 1. Sehingga aktivitas masyarakat bisa diluweskan lagi.
“Yang PKL kerajinan, tunggu di Level 1 PPKM saja,” kata Bupati Hartopo dalam jumpa pers di Dinas Perdagangan, Rabu (16/12/2021) kemarin.
Ketika Kudus telah memasuki PPKM Level 1, pihaknya juga berencana untuk menghidupkan lampu-lampu di Kudus City Walk. Hartopo mengatakan, masyarakat dirasa sudah mulai sadar akan penerapan protokol kesehatan.
Baca: Duh, Keran Air di Kudus City Walk Kembali Hilang Digondol Orang
Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Perdagangan dan semua dinas terkait yang mengurusi Kudus City Walk untuk mulai berbenah mempersiapkan diri.
“Lampu-lampu yang mati itu juga segera dilakukan perawatan dan perbaikan, dihidupkan saja saya kira,” pungkasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti menambahkan, saat ini ada sebanayk 60 pedagang yang telah masuk daftar PKL di Kudus City Walk. Hanya, semuanya belum dipanggil kembali mengingat cuaca saat ini masih tidak menentu.
“Kalau hujan tiba-tiba nanti kasihan karena tendanya ukurannya sempit sehingga harus menutup sisi-sisinya,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha