Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus memastikan ketersediaan gas elpiji subsidi tiga kilogran di Kabupaten Kudus untuk Natal dan Tahun Baru masih aman. Atau sangat dimungkinkan tidak terjadi kelangkaan.
Pasalnya, Dinas Perdagangan masih memiliki alokasi pasokan di Pertamina yang belum dikirim ke Kota Kretek.
Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan, Imam Prayitno menuturkan, Kudus masih punya sekitar 789 ribu tabung yang belum disalurkan.
Sementara kebutuhan rata-rata per bulan di Kabupaten Kudus adalah sekitar 770 ribu saja. Sehingga walaupun nanti terjadi lonjakan, stoknya masih mencukupi.
“Untuk Nataru masih aman, stok juga belum didropping ke sini,” ucap Imam, Sabtu (18/12/2021).
Konsumen gas elpiji tiga kilogram sendiri, kebanyakan memang digunakan untuk UMKM maupun konsumen rumahan. Namun permintaannya masih dalam taraf wajar.
Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri, lanjut dia, mengajukan penambahan alokasi gas elpiji melon kiloan di tahun 2022 mendatang. Alasannya, adalah banyak pengguna gas elpiji baru pada tahun 2021 ini.Pada tahun 2021 sendiri, alokasi gas melon untuk Kota Kretek telah meningkat dibanding tahun 2020 lalu.“Kami ajukan penambahan lagi, sekitar 12 persen dari alokasi tahun ini yang mencapai 27.961 metrik ton (MT) karena banyak pengguna baru, ” pungkasnya.Diketahui, di Kabupaten Kudus, penyaluran elpiji dilakukan oleh 14 agen elpiji yang tersebar di Kota Kretek. 14 Agen tersebut kemudian mendistribusikannya ke 1.078 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_206088" align="alignleft" width="1280"]

Tumpukan gas elpiji di pangkalan Pertamina. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus memastikan ketersediaan gas elpiji subsidi tiga kilogran di Kabupaten Kudus untuk Natal dan Tahun Baru masih aman. Atau sangat dimungkinkan tidak terjadi kelangkaan.
Pasalnya, Dinas Perdagangan masih memiliki alokasi pasokan di Pertamina yang belum dikirim ke Kota Kretek.
Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan, Imam Prayitno menuturkan, Kudus masih punya sekitar 789 ribu tabung yang belum disalurkan.
Sementara kebutuhan rata-rata per bulan di Kabupaten Kudus adalah sekitar 770 ribu saja. Sehingga walaupun nanti terjadi lonjakan, stoknya masih mencukupi.
“Untuk Nataru masih aman, stok juga belum didropping ke sini,” ucap Imam, Sabtu (18/12/2021).
Konsumen gas elpiji tiga kilogram sendiri, kebanyakan memang digunakan untuk UMKM maupun konsumen rumahan. Namun permintaannya masih dalam taraf wajar.
Baca: Distributor Elpiji Ilegal di Jepara Digerebek Polisi
Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri, lanjut dia, mengajukan penambahan alokasi gas elpiji melon kiloan di tahun 2022 mendatang. Alasannya, adalah banyak pengguna gas elpiji baru pada tahun 2021 ini.
Pada tahun 2021 sendiri, alokasi gas melon untuk Kota Kretek telah meningkat dibanding tahun 2020 lalu.
“Kami ajukan penambahan lagi, sekitar 12 persen dari alokasi tahun ini yang mencapai 27.961 metrik ton (MT) karena banyak pengguna baru, ” pungkasnya.
Diketahui, di Kabupaten Kudus, penyaluran elpiji dilakukan oleh 14 agen elpiji yang tersebar di Kota Kretek. 14 Agen tersebut kemudian mendistribusikannya ke 1.078 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha