Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera ancang-ancang untuk melakukan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun di Kota Kretek akhir tahun ini. Menyusul capaian vaksinasi pada kategori lanjut usia (lansia) kini telah mencapai 59 persen.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus kini tengah berkonsultasi ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah terkait hal tersebut. Termasuk di antaranya berkonsultasi jenis vaksin apa yang disuntikkan.

"Karena lansia sudah tinggal satu persen, kami bersiap untuk jalankan vaksinasi pada anak. Tinggal menunggu arahan dari Dinkesprov," kata Sekretaris DKK Kudus dr Andini Aridewi, Senin(20/12/2021).

Untuk jenis vaksinnya, Andini menyebut masih belum bisa mengonfirmasi secara pasti hal tersebut. Namun dimungkinkan, akan menggunakan vaksin jenis Novovac atau vaksin Sinovac yang telah terlebih dahulu diberi izin BPOM untuk vaksinasi anak.

"Dimungkinkan memang menggunakan Novovac, karena mempertimbangkan stok vaksin jenis Sinovac yang untuk dosis dua," pungkasnya.

Baca: Kudus Belum Bisa Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Terganjal Ini

Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kudus belum bisa menyelenggarakan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. Pasalnya, capaian pada kategori lanjut usia (lansia) belum mencapai 60 persen.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kudus belum bisa menyelenggarakan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. Pasalnya, capaian pada kategori lanjut usia (lansia) belum mencapai 60 persen.Berdasar Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang pelaksanaan vaksinasi anak sendiri bisa dilakukan suatu daerah bilamana cakupan vaksinasinya telah mencapai 70 persen lebih secara umum. Serta mencapai 60 persen lebih untuk kategori lansia.Baca: Omicron Mengintai, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Diminta Segera DilakukanPemkab Kudus pun kini tengah berupaya meningkatkan capaian lansia tersebut ke 60 persen.DKK bersama dinas terkait pun telah segera melakukan pendataaan anak yang akan divaksin. Sehingga vaksinasi pada kategori anak usia 6 hingga 11 tahun tersebut tidak usah menunggu hingga tahun depan. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler