Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus sempat mengirimkan satu sampel Whole Genome Sequencing (WGS) pasien Covid-19 di Kudus. Sampel WGS itu untuk mendeteksi adanya varian baru Covid-19, yakni omicron.

Sampel yang dikirimkan merupakan milik salah satu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, yang telah meninggal karena komorbid, beberapa waktu lalu.

“Hasilnya negatif omicron,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi, Senin (27/12/2021).

Walau demikian, lanjut Andini, pasien tersebut terdeteksi terpapar Covid-19 varian delta. Sehingga perlu menjadi perhatian bersama bahwa varian Delta Covid-19 masih ada di Kota Kretek.

“Oleh karena itu perlu jadi perhatian bersama untuk penerapan protokol kesehatannya jangan sampai kendor,” ujarnya.

Baca: Omicron di Indonesia Melambung Jadi 46 Kasus

Kudus sendiri, saat ini masih dalam masa landai Covid-19. Per Senin (27/12/2021) ini, hanya ada satu pasien isolasi mandiri.

“Kami juga telah melakukan testing kepada kontak erat sebanyak 20 orang, hasilnya negatif semua,” terangnya.Kabupaten Kudus sendiri, sempat berada pada zona zero kasus Covid-19 beberapa waktu lalu dan dikonfirmasi oleh Bupati Kudus HM Hartopo. Namun, diprediksi memang tidak bertahan lama karena mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.Baca: Kudus Batal Pakai Novavax untuk Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Ini SebabnyaKudus, kata dia, bisa saja zero Covid-19 hingga waktu yang cukup lama. Namun dengan syarat Kudus menutup diri dari wilayah lain. Atau kerap disebut dengan lockdown.Karena tidak bisa, pihaknya berharap masyarakat tidak mengendurkan penerapan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler