Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo menginstruksikan untuk pemaksimalan skrining sebelum vaksinasi Covid-19, utamanya pada vaksinasi anak. Sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Jombang, Jawa Timur di mana satu anak meninggal usai vaksin.

“Skriningnya memang harus dimaksimalkan, skrining ini paling penting,” kata Hartopo, Rabu (29/12/2021).

Selain meminta nakes untuk melakukan skrining, para anak-anak juga diharapkan jujur ketika ditanya riwayat penyakitnya oleh nakes. Jika diperlukan, saat skrining bisa didampingi orang tua untuk mengetahui riwayat penyakit anak.

“Jadi kalau memang tidak bisa disuntik vaksin ya jangan disuntik dulu,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi menyampaikan jika Kabupaten Kudus sendiri menggunakan vaksin jenis Sinovac dalam vaksinasi anak.

Vaksin tersebut, merupakan vaksin rekomendasi sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) yang berlaku.

Baca: Kudus Batal Pakai Novavax untuk Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Ini Sebabnya
Baca: Kudus Batal Pakai Novavax untuk Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Ini SebabnyaKudus sendiri, lanjut Andini, dalam pelaksanaan vaksinasi tetap melibatkan tenaga medis, dalam hal ini dokter. Termasuk dokter spesialis anak.“Kami libatkan mereka sebagai konsultan sekaligus anggota Pokja KIPI Kabupaten,” pungkasnya.Data terbaru dari KPCPEN, sasaran anak di Kudus yang akan menerima vaksinasi adalah sebanyak 79.072 orang. Pemerintah Kabupaten Kudus mulai melakukan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun, Senin (27/12/2021) awal pekan ini. Dengan jumlah sasaran, yakni sebanyak 615 siswa SDIT Al Islam, Kudus.Jumlah tersebut akan diupayakan percepatan vaksinasinya hingga akhir Januari 2022. Kabupaten Kudus sendiri, saat ini masih memiliki sekitar 89 ribu vaksin jenis Sinovac. Sehingga dalam perjalanannya nanti diyakini bisa mencukupi target dari vaksinasi anak. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler