Pemkab Kudus Prediksi Tak Akan Ada Lonjakan Permintaan Elpiji Subsidi
Anggara Jiwandhana
Rabu, 29 Desember 2021 17:41:57
MURIANEWS, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus memprediksi tidak ada lonjakan konsumen yang beralih dari gas elpiji nonsubsidi ke gas elpiji subsidi atau gas melon dalam waktu dekat ini, usai terjadi kenaikan harga elpiji ukuran 5,5 kg dan 12 kg.
Pasalnya, pangsa pasar baik gas elpiji subsidi dan nonsubsidi berbeda. Pengguna gas elpiji nonsubsidi, kebanyakan dari kalangan menengah ke atas.
“Kenaikan harga di 5,5 kg dan 12 kg kami rasa tidak serta merta membuat penggunanya beralih ke elpiji 3 kg, penggunanya kalangan menengah ke atas,” kata Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten
Kudus Imam Prayitno, Rabu (29/12/2021).
Selain golongan menengah ke atas, konsumen gas elpiji nonsubsidi juga kebanyakan adalah pelaku usaha restoran maupun industri makanan.
Mereka, juga dirasa tidak akan beralih ke gas subsidi. Mengingat jika dilihat dari segi biaya produksi, gas nonsubsidi juga dirasa lebih menguntungkan.
“Sehingga ketika terjadi kenaikan harga jual di pasaran juga tidak akan berpindah ke elpiji bersubsidi karena banyak hal yang harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Baca: Harga Elpiji Nonsubsidi di Kudus Mulai Naik, Ada yang Protes
Walau demikian, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap peredaran gas elpiji subsidi. Karena dampak dari kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi kepada gas elpiji subsidi bisa saja terjadi.“Kami juga mengantisipasi supaya jangan sampai ada penyalahgunaan elpiji bersubsidi yang dijual menjadi elpiji nonsubsidi,” lanjutnya.Untuk gas elpiji subsidi sendiri, kebutuhan rata-rata per bulan di Kabupaten Kudus sendiri berkisar di 770.000 tabung per bulannya. Sedangkan alokasi untuk bulan Desember ini mencapai 789.000 tabung, sehingga stok tersedia aman.Diketahui, gas elpiji nonsubsidi kini mengalami kenaikan harga menjelang pergantian tahun. Pertamina sendiri mengatakan kenaikan tersebut merespon tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.Di mana pada November 2021 lalu telah mencapai 847 USD/metrik ton. Harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak tahun 2014 silam. Atau meningkat 57% sejak Januari 2021. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_261294" align="alignleft" width="1280"]

Gas Elpiji nonsubsidi dan Gas elpiji bersubsidi (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus memprediksi tidak ada lonjakan konsumen yang beralih dari gas elpiji nonsubsidi ke gas elpiji subsidi atau gas melon dalam waktu dekat ini, usai terjadi kenaikan harga elpiji ukuran 5,5 kg dan 12 kg.
Pasalnya, pangsa pasar baik gas elpiji subsidi dan nonsubsidi berbeda. Pengguna gas elpiji nonsubsidi, kebanyakan dari kalangan menengah ke atas.
“Kenaikan harga di 5,5 kg dan 12 kg kami rasa tidak serta merta membuat penggunanya beralih ke elpiji 3 kg, penggunanya kalangan menengah ke atas,” kata Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten
Kudus Imam Prayitno, Rabu (29/12/2021).
Selain golongan menengah ke atas, konsumen gas elpiji nonsubsidi juga kebanyakan adalah pelaku usaha restoran maupun industri makanan.
Mereka, juga dirasa tidak akan beralih ke gas subsidi. Mengingat jika dilihat dari segi biaya produksi, gas nonsubsidi juga dirasa lebih menguntungkan.
“Sehingga ketika terjadi kenaikan harga jual di pasaran juga tidak akan berpindah ke elpiji bersubsidi karena banyak hal yang harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Baca: Harga Elpiji Nonsubsidi di Kudus Mulai Naik, Ada yang Protes
Walau demikian, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap peredaran gas elpiji subsidi. Karena dampak dari kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi kepada gas elpiji subsidi bisa saja terjadi.
“Kami juga mengantisipasi supaya jangan sampai ada penyalahgunaan elpiji bersubsidi yang dijual menjadi elpiji nonsubsidi,” lanjutnya.
Untuk gas elpiji subsidi sendiri, kebutuhan rata-rata per bulan di Kabupaten Kudus sendiri berkisar di 770.000 tabung per bulannya. Sedangkan alokasi untuk bulan Desember ini mencapai 789.000 tabung, sehingga stok tersedia aman.
Diketahui, gas elpiji nonsubsidi kini mengalami kenaikan harga menjelang pergantian tahun. Pertamina sendiri mengatakan kenaikan tersebut merespon tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.
Di mana pada November 2021 lalu telah mencapai 847 USD/metrik ton. Harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak tahun 2014 silam. Atau meningkat 57% sejak Januari 2021.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha