Bupati Kudus Tegur Sekolah Karena Ini
Anggara Jiwandhana
Rabu, 5 Januari 2022 16:46:33
MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus. Hasilnya, satu sekolah kedapatan belum memiliki Satgas Covid-19 yang lengkap.
Satu sekolah tersebut yakni SDN 1 Jati Kulon, Kecamatan Jati,
Kabupaten Kudus. Di sekolah tersebut, Hartopo masih menemukan adanya guru yang merangkap sebagai Satgas.
Padahal menurutnya, hal tersebut kuranglah efektif. Karena ketika jam pelajaran tiba, para Satgas tadi harus kembali ke kelas dan mengajar. Sehingga peran Satgas dalam hal pemantauan protokol kesehatan terjeda.
“Harusnya Satgas diambil di luar guru, sehingga benar-benar fokus memantau penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah,” kata dia.
Baca juga: Bupati Kudus Belum Setujui PTM Seratus PersenWalaupun demikian, pihaknya memakluminya kali ini. Hal tersebut dikarenakan SD tersebut kekurangan sumber daya manusia (SDM) dikarenakan banyak guru yang pensiun.
Apalagi, dari segi penyiapan sarana penunjang protokol kesehatannya sekolah tersebut bisa dikatakan cukup lengkap. Guru dan siswa juga dirasa mematuhi prokes
“Tapi tadi sudah dijelaskan jika kalau sini kekurangan SDM, ada guru yang pensiun, jadi kami maklumi saja,” imbuh dia.
“Tapi tadi sudah dijelaskan jika kalau sini kekurangan SDM, ada guru yang pensiun, jadi kami maklumi saja,” imbuh dia.Hartopo sendiri, masih belum mengizinkan pembelajaran tatap muka berlangsung seratus persen di Kabupaten Kudus. Pembelajaran seratus persen, baru boleh berlangsung ketika vaksinasi anak sudah mencapai 90 persen.Kepala Sekolah SDN 1 Jati Kulon Sri Wahyuningsih mengatakan, memang di sekolahannya sedang kekurangan SDM karena ditinggal sejumlah guru pensiun. Oleh karenanya pihak sekolah kekurangan Satgas.“Sehingga untuk sementara waktu ini ada guru yang jadi Satgas,” kata dia.Walau demikian, Satgas tersebut bertanggung jawab atas penerapan prokes anak saat masuk dan pulang sekolah. Sementara ketika di kelas diserahkan pada wali kelas.“Dari segi sarana prasaranan juga kami lengkapi untuk menunjang prokesnya,” pungkas dia. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_262726" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Hartopo saat meninjau PTM di Kudus, Rabu (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus. Hasilnya, satu sekolah kedapatan belum memiliki Satgas Covid-19 yang lengkap.
Satu sekolah tersebut yakni SDN 1 Jati Kulon, Kecamatan Jati,
Kabupaten Kudus. Di sekolah tersebut, Hartopo masih menemukan adanya guru yang merangkap sebagai Satgas.
Padahal menurutnya, hal tersebut kuranglah efektif. Karena ketika jam pelajaran tiba, para Satgas tadi harus kembali ke kelas dan mengajar. Sehingga peran Satgas dalam hal pemantauan protokol kesehatan terjeda.
“Harusnya Satgas diambil di luar guru, sehingga benar-benar fokus memantau penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah,” kata dia.
Baca juga: Bupati Kudus Belum Setujui PTM Seratus Persen
Walaupun demikian, pihaknya memakluminya kali ini. Hal tersebut dikarenakan SD tersebut kekurangan sumber daya manusia (SDM) dikarenakan banyak guru yang pensiun.
Apalagi, dari segi penyiapan sarana penunjang protokol kesehatannya sekolah tersebut bisa dikatakan cukup lengkap. Guru dan siswa juga dirasa mematuhi prokes
“Tapi tadi sudah dijelaskan jika kalau sini kekurangan SDM, ada guru yang pensiun, jadi kami maklumi saja,” imbuh dia.
Hartopo sendiri, masih belum mengizinkan pembelajaran tatap muka berlangsung seratus persen di Kabupaten Kudus. Pembelajaran seratus persen, baru boleh berlangsung ketika vaksinasi anak sudah mencapai 90 persen.
Kepala Sekolah SDN 1 Jati Kulon Sri Wahyuningsih mengatakan, memang di sekolahannya sedang kekurangan SDM karena ditinggal sejumlah guru pensiun. Oleh karenanya pihak sekolah kekurangan Satgas.
“Sehingga untuk sementara waktu ini ada guru yang jadi Satgas,” kata dia.
Walau demikian, Satgas tersebut bertanggung jawab atas penerapan prokes anak saat masuk dan pulang sekolah. Sementara ketika di kelas diserahkan pada wali kelas.
“Dari segi sarana prasaranan juga kami lengkapi untuk menunjang prokesnya,” pungkas dia.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi