Separuh Lebih Anak-Anak di Kudus Sudah Divaksin Covid-19
Anggara Jiwandhana
Selasa, 11 Januari 2022 12:12:21
MURIANEWS, Kudus – Separuh lebih, tepatnya 55,22 persen dari 79.072 anak di Kudus target vaksinasi sudah divaksin Covid-19. Data tersebut dilihat per Senin (10/1/2022).
“Untuk capaian per kemarin (10/1/2022), sudah ada sebanyak 43.667 anak yang telah menerima vaksin,” kata
Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau vaksinasi di SD 3 Bacin, Selasa (11/1/2022).
Hartopo memastikan vaksinasi anak terus digencarkan di
Kudus. Apalagi, ketersediaan stok vaksin di Kudus masih sangat aman. Vaksinator dari berbagai fasilitas kesehatan juga terus dikerahkan untuk vaksinasi anak ini.
“Vaksinnya aman, masa kedaluwarsanya masih lama, vaksinatornya juga siap,” imbuh dia.
Baca juga: Update Vaksinasi Kudus: Dosis Satu 48 Persen, Suntikan Kedua 27 PersenHartopo menyebut data capaian itu masih dinamis dan terus bertambah setiap harinya. Itu karena vaksinasi anak terus dilakukan secara mobile dari sekolah ke sekolah.
“Pokoknya kami gencarkan terus agar capaiannya bisa lebih maksimal lagi,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr. Andini Aridewi menyampaikan, digencarkannya vaksinasi anak tidak akan mengganggu vaksinasi di kategori lainnya. Termasuk vaksinasi lansia yang jenis vaksinnya sama yakni Sinovac.
“Tidak akan mengganggu vaksinasi lainnya, stok vaksin masih aman semua, apalagi Sinovac,” kata Andini.Sampai saat ini sendiri, tambah Andini, DKK belum menemukan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berat pada vaksinasi anak 6-11 tahun di Kota Kretek. Hanya, ada sejumlah kasus kipi ringan yang dilaporkan. Seperti gatal-gatal di seputaran area penyuntikan vaksin.“Yang paling parah sejauh ini hanya itu, namun ini juga masuk KIPI ringan karena bentol-bentol saja,” lanjutnya.Agar tidak terjadi kejadian KIPI, DKK sudah melibatkan tenaga medis, termasuk dokter spesialis anak untuk mendamping pelaksanaan vaksinasi.“Kami libatkan mereka sebagai konsultan sekaligus anggota Pokja KIPI Kabupaten,” pungkasnya.Vaksinasi anak sendiri, diketahui menjadi salah satu syarat pembelajaran tatap muka (PTM) bisa berjalan seratus persen di sebuah sekolah di Kudus. Di mana capaiannya minimal, harus 90 persen untuk dosis lengkap. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_264260" align="alignleft" width="1280"]

Seorang anak mengikuti program vaksinasi di salah satu SD di Kudus.(MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Separuh lebih, tepatnya 55,22 persen dari 79.072 anak di Kudus target vaksinasi sudah divaksin Covid-19. Data tersebut dilihat per Senin (10/1/2022).
“Untuk capaian per kemarin (10/1/2022), sudah ada sebanyak 43.667 anak yang telah menerima vaksin,” kata
Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau vaksinasi di SD 3 Bacin, Selasa (11/1/2022).
Hartopo memastikan vaksinasi anak terus digencarkan di
Kudus. Apalagi, ketersediaan stok vaksin di Kudus masih sangat aman. Vaksinator dari berbagai fasilitas kesehatan juga terus dikerahkan untuk vaksinasi anak ini.
“Vaksinnya aman, masa kedaluwarsanya masih lama, vaksinatornya juga siap,” imbuh dia.
Baca juga: Update Vaksinasi Kudus: Dosis Satu 48 Persen, Suntikan Kedua 27 Persen
Hartopo menyebut data capaian itu masih dinamis dan terus bertambah setiap harinya. Itu karena vaksinasi anak terus dilakukan secara mobile dari sekolah ke sekolah.
“Pokoknya kami gencarkan terus agar capaiannya bisa lebih maksimal lagi,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr. Andini Aridewi menyampaikan, digencarkannya vaksinasi anak tidak akan mengganggu vaksinasi di kategori lainnya. Termasuk vaksinasi lansia yang jenis vaksinnya sama yakni Sinovac.
“Tidak akan mengganggu vaksinasi lainnya, stok vaksin masih aman semua, apalagi Sinovac,” kata Andini.
Sampai saat ini sendiri, tambah Andini, DKK belum menemukan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berat pada vaksinasi anak 6-11 tahun di Kota Kretek. Hanya, ada sejumlah kasus kipi ringan yang dilaporkan. Seperti gatal-gatal di seputaran area penyuntikan vaksin.
“Yang paling parah sejauh ini hanya itu, namun ini juga masuk KIPI ringan karena bentol-bentol saja,” lanjutnya.
Agar tidak terjadi kejadian KIPI, DKK sudah melibatkan tenaga medis, termasuk dokter spesialis anak untuk mendamping pelaksanaan vaksinasi.
“Kami libatkan mereka sebagai konsultan sekaligus anggota Pokja KIPI Kabupaten,” pungkasnya.
Vaksinasi anak sendiri, diketahui menjadi salah satu syarat pembelajaran tatap muka (PTM) bisa berjalan seratus persen di sebuah sekolah di Kudus. Di mana capaiannya minimal, harus 90 persen untuk dosis lengkap.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi