RTLH di Kudus Bakal Direnovasi Baznas, Ini Jumlahnya

Anggara Jiwandhana
Senin, 17 Januari 2022 17:46:10


[caption id="attachment_265982" align="alignleft" width="1280"]
Salah satu RTLH di Undaan Kudus yang dibantu oleh Baznas Kudus (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Rumah tak layak huni (RTLH) di Kabupaten Kudus bakal direnovasi. Ada 20 paket bantuan perbaikan itu yang disediakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kudus.
Paket tersebut disediakan di 2022 ini. Adapun per paket bantuan yang disediakan, yakni sebesar Rp 17,5 juta. Itu diungkapkan Wakil Ketua Baznas Kudus, Noor Badi, Senin (17/1/2022).
“InsyaAllah di tahun 2022 ini bisa 20 rumah jika memang nanti target pengumpulan zakat, infaq, dan sodaqoh (zis) tercapai,” katanya.
Sementara, pada 2022 ini, Baznas menargetkan penerimaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) sebesar Rp 5 miliar. Potensi penerimaan tersebut juga telah diperhitungkan sebelumnya.
Baca juga: Pemilik Rumah ‘Gubuk’ Karangrowo Kudus Kebanjiran Bantuan
Di mana, lanjut Badi, ada sekitar 6.000 ASN baik di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun lembaga vertikal di bawahnya, yang bisa diambil ZIS-nya.
Kini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan kepala daerah agar bisa memaksimalkan potensi tersebut. Pasalnya, saat ini, pembayaran infaq ASN tidak dipotong langsung dari gajinya, melainkan berdasarkan kesadaran diri masing-masing.
“Karena infaq ini bermanfaat bagi banyak ummat, makanya kami harapkan penerimaan di tahun ini bisa maksimal,” pungkasnya.
Bupati Kudus HM Hartopo juga turut mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk sadar dalam bersedekah. Apalagi, sedekah tersebut kini tidak lagi dipotong langsung dari bagian keuangan saat menerima gaji.
“Karena dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memperbolehkannya, akhirnya ya ini nanti kesadarannya sendiri-sendiri,” katanya.
Oleh karenanya, para ASN kemudian diminta kesadarannya untuk bersedekah. Hartopo mengatakan, tidak ada ruginya bila seseorang tersebut bersedekah, mengingat manfaatnya yang luar biasa bagi diri sendiri dan orang lain.
“Kalau sadar ya bayar, kalau tidak ya tidak, tapi kami harapkan semua sadar lah, untuk bekal di akhirat juga,” imbuhnya.
Pemkab, kata Hartopo, akan membuat tim penyuksesan zakat bagi para ASN di Kudus. Dengan harapan, zakat bisa terorganisir dan tetap lancar walaupun tak terpotong langsung.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi

MURIANEWS, Kudus – Rumah tak layak huni (RTLH) di Kabupaten Kudus bakal direnovasi. Ada 20 paket bantuan perbaikan itu yang disediakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kudus.
Paket tersebut disediakan di 2022 ini. Adapun per paket bantuan yang disediakan, yakni sebesar Rp 17,5 juta. Itu diungkapkan Wakil Ketua Baznas Kudus, Noor Badi, Senin (17/1/2022).
“InsyaAllah di tahun 2022 ini bisa 20 rumah jika memang nanti target pengumpulan zakat, infaq, dan sodaqoh (zis) tercapai,” katanya.
Sementara, pada 2022 ini, Baznas menargetkan penerimaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) sebesar Rp 5 miliar. Potensi penerimaan tersebut juga telah diperhitungkan sebelumnya.
Baca juga: Pemilik Rumah ‘Gubuk’ Karangrowo Kudus Kebanjiran Bantuan
Di mana, lanjut Badi, ada sekitar 6.000 ASN baik di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun lembaga vertikal di bawahnya, yang bisa diambil ZIS-nya.
Kini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan kepala daerah agar bisa memaksimalkan potensi tersebut. Pasalnya, saat ini, pembayaran infaq ASN tidak dipotong langsung dari gajinya, melainkan berdasarkan kesadaran diri masing-masing.
“Karena infaq ini bermanfaat bagi banyak ummat, makanya kami harapkan penerimaan di tahun ini bisa maksimal,” pungkasnya.
Bupati Kudus HM Hartopo juga turut mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk sadar dalam bersedekah. Apalagi, sedekah tersebut kini tidak lagi dipotong langsung dari bagian keuangan saat menerima gaji.
“Karena dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memperbolehkannya, akhirnya ya ini nanti kesadarannya sendiri-sendiri,” katanya.
Oleh karenanya, para ASN kemudian diminta kesadarannya untuk bersedekah. Hartopo mengatakan, tidak ada ruginya bila seseorang tersebut bersedekah, mengingat manfaatnya yang luar biasa bagi diri sendiri dan orang lain.
“Kalau sadar ya bayar, kalau tidak ya tidak, tapi kami harapkan semua sadar lah, untuk bekal di akhirat juga,” imbuhnya.
Pemkab, kata Hartopo, akan membuat tim penyuksesan zakat bagi para ASN di Kudus. Dengan harapan, zakat bisa terorganisir dan tetap lancar walaupun tak terpotong langsung.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi