– Sebanyak 805 siswa dan guru dari 23 sekolah berbagai jenjang di Kabupaten Kudus telah mengikuti tes PCR. Tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus itu untuk memberikan rasa aman dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
(DKK) Kudus dr. Andini Aridewi mengungkapkan hasil tes PCR dari siswa dan guru tersebut adalah negatif. Adapun penggunaan metode tes PCR atau
disebut memiliki hasil lebih akurat.
“Pengambilan sampel kami lakukan secara bertahap selama sepekan ke belakang, jumlah tersebut juga termasuk guru dan staf sekolah, sampai saat ini hasilnya negatif semua dan tidak ditemukan adanya hasil positif Covid-19,” kata Andini, Selasa (18/1/2022).
Pengambilan sampel spesimen, lanjut Andini, masih akan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan. Untuk jadwal pengambilannya, akan menyesuaikan dengan agenda puskesmas di masing-masing wilayah.
“Akan menyesuaikan dengan masing-masing puskesmas ya, bisa hari ini atau mungkin besok dilakukan pengambilan sampel kembali,” imbuhnya.
Walau kini tidak ditemukan kasus, Andini berharap masyarakat yang beraktifitas di sektor pendidikan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.“Karena meski sudah vaksinasi, protokol kesehatan masiih menjadi poin wajib untuk mencegah dari penularan Covid-19,” pungkasnya.Bupati Kudus HM Hartopo sebelumnya menargetkan per harinya ada satu sekolah yang diambil sampelnya untuk dites PCR.Ketika nanti ditemukan hasil positif, Pemkab tidak akan serta merta menghentikan kegiatan PTM. Pemkab, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten akan melakukan tracing dan tracking terlebih dahulu pada spesimen yang positif Covid-19.“Lha nanti kan kelihatan itu ketika ditracing ada satu, lainnya kan nanti kena tracking semua yang kontak erat itu. Kalau hanya satu ya sudah itu yang karantina dan keluarganya nanti di tracing,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_266184" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu siswa di Kudus tengah diambil sampelnya, Selasa (MURIAENEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak 805 siswa dan guru dari 23 sekolah berbagai jenjang di Kabupaten Kudus telah mengikuti tes PCR. Tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus itu untuk memberikan rasa aman dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Kudus (DKK) Kudus dr. Andini Aridewi mengungkapkan hasil tes PCR dari siswa dan guru tersebut adalah negatif. Adapun penggunaan metode tes PCR atau
Polymerase Chain Reaction disebut memiliki hasil lebih akurat.
Baca juga: Ratusan Siswa dan Guru di Kudus Jalani Tes PCR
“Pengambilan sampel kami lakukan secara bertahap selama sepekan ke belakang, jumlah tersebut juga termasuk guru dan staf sekolah, sampai saat ini hasilnya negatif semua dan tidak ditemukan adanya hasil positif Covid-19,” kata Andini, Selasa (18/1/2022).
Pengambilan sampel spesimen, lanjut Andini, masih akan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan. Untuk jadwal pengambilannya, akan menyesuaikan dengan agenda puskesmas di masing-masing wilayah.
“Akan menyesuaikan dengan masing-masing puskesmas ya, bisa hari ini atau mungkin besok dilakukan pengambilan sampel kembali,” imbuhnya.
Baca juga: Bupati Kudus: Sekolah Ingin PTM Seratus Persen Harus Diverifikasi Dulu
Walau kini tidak ditemukan kasus, Andini berharap masyarakat yang beraktifitas di sektor pendidikan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Karena meski sudah vaksinasi, protokol kesehatan masiih menjadi poin wajib untuk mencegah dari penularan Covid-19,” pungkasnya.
Bupati Kudus HM Hartopo sebelumnya menargetkan per harinya ada satu sekolah yang diambil sampelnya untuk dites PCR.
Ketika nanti ditemukan hasil positif, Pemkab tidak akan serta merta menghentikan kegiatan PTM. Pemkab, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten akan melakukan tracing dan tracking terlebih dahulu pada spesimen yang positif Covid-19.
“Lha nanti kan kelihatan itu ketika ditracing ada satu, lainnya kan nanti kena tracking semua yang kontak erat itu. Kalau hanya satu ya sudah itu yang karantina dan keluarganya nanti di tracing,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi