Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Dalam perayaan Imlek atau Tahun Baru China, masyarakat Tionghoa di Kudus diimbau untuk menggelarnya secara sederhana. Imbauan itu diserukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kudus.

Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona. Lebih lagi, saat ini telah ada varian baru, Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang cepat.

Ketua FKUB Kudus M. Ikhsan menyampaikan hal tersebut, Senin (31/1/2022). Dia berharap tidak ada kirab yang dilakukan karena bisa menimbulkan kerumunan masyarakat.

Baca juga: Ingin Mengucapkan Tahun Baru Imlek dalam Bahasa Mandarin? Ini Contoh Ucapan dan Artinya

“Kami harapannya, si, seperti itu ya. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi untuk perayaan itu,” kata Ikhsan.

Dalam pelaksanaannya nanti, FKUB juga berpesan agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena walau dalam suasana yang berbahagia, Kabupaten Kudus kini belum terbebas dari pandemi Covid-19.

“Jadi kami harapkan ini bisa dimaklumi bersama,” imbuhnya.

Semua pemuka agama lain pun diharapkan turut membantu kondusifitas dan keamanan umat tionghoa dalam merayakan hari besarnya.
Semua pemuka agama lain pun diharapkan turut membantu kondusifitas dan keamanan umat tionghoa dalam merayakan hari besarnya.“Momen perayaan Imlek kali ini kami harapkan bisa menjadi momen toleransi umat beragama di Kabupaten Kudus,” pungkasnya.Pemerintah Kabupaten Kudus memperbolehkan perayaan imlek di Kota Kretek digelar secara terbatas. Kapasitas peserta perayaan pun ditentukan hanya boleh sebesar 50 persen dari total kapasitas tempat ibadah.Selain kapasitas 50 persen, Hartopo berharap pengelola klenteng tidak menggelar arak-arakan seperti sebelum masa pandemi, karena dikhawatirkan akan mengundang kerumunan masa.Pengelola klenteng diimbau tidak menggelar arak-arakan seperti sebelum masa pandemi, karena dikhawatirkan akan mengundang kerumunan masa.Saat acara, Pemkab Kudus meminta untuk disiapkan Satuan tugas yang berfungsi untuk memantau penerapan protokol kesehatannya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler