– Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus kembali mengalami lonjakan. Bupati Kudus HM Hartopo mengonfirmasi hal tersebut dalam jumpa pers, Senin (7/8/2022).
Hartopo menyebutkan, total ada 32 kasus baru yang kini ditangani. Sebanyak 12 pasien dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan. Sementara 20 sisanya kini menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.
“Untuk pendalaman kasus kami tengah menginstruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk melakukan tracing hingga tes whole genome sequencing (WGS),” ujar Hartopo.
untuk bersiaga dengan lonjakan kasus. Pengalaman gelombang dua varian delta jadi pembelajaran bersama dalam penanganan kasus ini.
“Kudus pernah menjadi zona hitam di tahun lalu karena varian delta. Ini, kami harap jadi pembelajaran semua pihak,” tegasnya.
“Kudus pernah menjadi zona hitam di tahun lalu karena varian delta. Ini, kami harap jadi pembelajaran semua pihak,” tegasnya.Tempat isolasi terpusat hingga penyiapan tempat tidur (TT) pasien isolasi pun segera dilakukan secara maksimal. Dia tidak ingin, lonjakan kasus kembali melemahkan Kota Kretek.Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dan desa pun diharapkan bisa diaktifkan kembali. Utamanya untuk memantau pelaku perjalanan dari luar kota.“Kami harapkan masyarakat dan semua elemen terkait bisa bergotong royong untuk mencegah penularannya lebih luas,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahm
[caption id="attachment_270681" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Kudus HM Hartopo dalam jumpa pers, Senin (7/8/2022) (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus kembali mengalami lonjakan. Bupati Kudus HM Hartopo mengonfirmasi hal tersebut dalam jumpa pers, Senin (7/8/2022).
Hartopo menyebutkan, total ada 32 kasus baru yang kini ditangani. Sebanyak 12 pasien dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan. Sementara 20 sisanya kini menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.
“Untuk pendalaman kasus kami tengah menginstruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk melakukan tracing hingga tes whole genome sequencing (WGS),” ujar Hartopo.
Baca juga: 70 Ribu Anak di Kudus Sudah Divaksin Covid-19
Atas temuan ini, pihaknya pun meminta semua masyarakat Kabupaten
Kudus untuk bersiaga dengan lonjakan kasus. Pengalaman gelombang dua varian delta jadi pembelajaran bersama dalam penanganan kasus ini.
“Kudus pernah menjadi zona hitam di tahun lalu karena varian delta. Ini, kami harap jadi pembelajaran semua pihak,” tegasnya.
Tempat isolasi terpusat hingga penyiapan tempat tidur (TT) pasien isolasi pun segera dilakukan secara maksimal. Dia tidak ingin, lonjakan kasus kembali melemahkan Kota Kretek.
Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dan desa pun diharapkan bisa diaktifkan kembali. Utamanya untuk memantau pelaku perjalanan dari luar kota.
“Kami harapkan masyarakat dan semua elemen terkait bisa bergotong royong untuk mencegah penularannya lebih luas,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahm