Kudus Bakal Kembali Berlakukan Jam Malam
Anggara Jiwandhana
Selasa, 8 Februari 2022 11:19:47
MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kudus bakal kembali memberlakukan jam malam. Itu dilakukan usai kasus Covid-19 di Kudus kembali melonjak.
Diketahui, sebanyak 32 kasus baru ditemukan dalam sepekan terakhir ini. Dari jumlah itu, 12 orang dirawat di rumah sakit rujukan, dan 20 lainnya jalani isolasi mandiri.
“Jam malam dimungkinkan akan berlaku lagi. Saat ini sedang kami kaji,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Kudus Ngegas, Bupati: Jangan Wisata ke Luar Daerah DuluHartopo menjelaskan, saat ini jam malam diberlakukan pukul 21.00 WIB. Namun, ke depan nanti diterapkan sejak pukul 20.00 WIB.
Jam malam tersebut juga berlaku untuk pedagang kaki lima yang masuk dalam zona jam malam, seperti Jalan Sunan Kudus, Alun-alun Simpang 7, dan kawasan Balai Jagong GOR Kudus.
Baca juga: 32 Kasus Covid-19 di Kudus dari Klaster Keluarga“Termasuk nanti para PKL. Ini nanti kami kaji, entah jam delapan malam atau jam sembilan malam dengan pengetatan,” imbuh Hartopo.
Pemberlakukan jam lama dilakukan karena bupati tak ingin Kabupaten Kudus kembali menjadi zona hitam penularan Covid-19. Kondisi tersebut pernah terjadi saat gelombang varian delta paskalebaran 2021 lalu.
Pemberlakukan jam lama dilakukan karena bupati tak ingin Kabupaten Kudus kembali menjadi zona hitam penularan Covid-19. Kondisi tersebut pernah terjadi saat gelombang varian delta paskalebaran 2021 lalu.Pihaknya pun meminta semua masyarakat Kabupaten Kudus untuk bersiaga dengan lonjakan kasus. Pengalaman gelombang dua varian delta, akan jadi pembelajaran bersama dalam penanganan kasus ini.“Kudus pernah menjadi zona hitam di tahun lalu karena varian delta. Ini, kami harap jadi pembelajaran semua pihak,” tegasnya.Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dan desa pun diharapkan bisa diaktifkan kembali. Utamanya untuk memantau pelaku perjalanan dari luar kota.“Kami harapkan masyarakat dan semua elemen terkait bisa bergotong royong untuk mencegah penularannya lebih luas,” pungkasnya.Hartopo, turut meminta semua warga Kabupaten Kudus untuk menahan diri agar tidak berwisata ke luar daerah terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan tengah mewabahnya varian omicron di Indonesia.“Kalau bisa tahan dulu untuk tidak berwisata dulu, apalagi wisata yang sekolah, saya harapkan ditunda dulu,” ujarnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_270864" align="alignleft" width="1280"]

Suasana jam malam Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kudus bakal kembali memberlakukan jam malam. Itu dilakukan usai kasus Covid-19 di Kudus kembali melonjak.
Diketahui, sebanyak 32 kasus baru ditemukan dalam sepekan terakhir ini. Dari jumlah itu, 12 orang dirawat di rumah sakit rujukan, dan 20 lainnya jalani isolasi mandiri.
“Jam malam dimungkinkan akan berlaku lagi. Saat ini sedang kami kaji,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Kudus Ngegas, Bupati: Jangan Wisata ke Luar Daerah Dulu
Hartopo menjelaskan, saat ini jam malam diberlakukan pukul 21.00 WIB. Namun, ke depan nanti diterapkan sejak pukul 20.00 WIB.
Jam malam tersebut juga berlaku untuk pedagang kaki lima yang masuk dalam zona jam malam, seperti Jalan Sunan Kudus, Alun-alun Simpang 7, dan kawasan Balai Jagong GOR Kudus.
Baca juga: 32 Kasus Covid-19 di Kudus dari Klaster Keluarga
“Termasuk nanti para PKL. Ini nanti kami kaji, entah jam delapan malam atau jam sembilan malam dengan pengetatan,” imbuh Hartopo.
Pemberlakukan jam lama dilakukan karena bupati tak ingin Kabupaten Kudus kembali menjadi zona hitam penularan Covid-19. Kondisi tersebut pernah terjadi saat gelombang varian delta paskalebaran 2021 lalu.
Pihaknya pun meminta semua masyarakat Kabupaten Kudus untuk bersiaga dengan lonjakan kasus. Pengalaman gelombang dua varian delta, akan jadi pembelajaran bersama dalam penanganan kasus ini.
“Kudus pernah menjadi zona hitam di tahun lalu karena varian delta. Ini, kami harap jadi pembelajaran semua pihak,” tegasnya.
Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dan desa pun diharapkan bisa diaktifkan kembali. Utamanya untuk memantau pelaku perjalanan dari luar kota.
“Kami harapkan masyarakat dan semua elemen terkait bisa bergotong royong untuk mencegah penularannya lebih luas,” pungkasnya.
Hartopo, turut meminta semua warga Kabupaten Kudus untuk menahan diri agar tidak berwisata ke luar daerah terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan tengah mewabahnya varian omicron di Indonesia.
“Kalau bisa tahan dulu untuk tidak berwisata dulu, apalagi wisata yang sekolah, saya harapkan ditunda dulu,” ujarnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi