Awal Tahun, Kudus Dibabat 45 Peristiwa Bencana
Anggara Jiwandhana
Jumat, 11 Februari 2022 18:52:44
MURIANEWS, Kudus – Awal tahun ini, Kabupaten
Kudus mendapatkan musibah yang cukup banyak jumlahnya. Tercatat ada 45 peristiwa bencana yang terjadi di Kabupaten Kudus.
Peristiwa bencana didominasi dengan angin kencang serta angin puting beliung yakni sebanyak 13 kali. Kemudian disusul tanah longsor sebanyak 12 kali, pohon tumbang sebelas kali, kebakaran lima kali dan banjir empat kali.
“Total kerugian akibat sejumlah peristiwa kebencanaan tersebut adalah sebanyak Rp 334,5 juta,” ucap Kepala pelaksana harian BPBD Kudus Budi Waluyo, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Tinjau Tanggul Jebol, Ini Kata Bupati KudusSementara untuk jumlah korban yang terdampak akibat peristiwa kebencanaan itu, Budi menyampaikan ada sebanyak 902 kepala keluarga yang terdampak. Jika dihitung per jiwa, maka ada sebanyak 2.557 jiwa yang terdampak.
“Sementara untuk kerusakan ada 15 rumah yang rusak ringan dan dua rumah yang rusak berat,” imbuhnya.
Selain mencatat peristiwa kebencanaan, BPBD lanjut Budi, juga mencatat sejumlah kejadian kedaruratan lainnya. Mulai dari evakuasi ular hingga monyet, pencarian orang tenggelam, hingga evakuasi kecelakaan maupun jenazah.
Di musim penghujan seperti ini, Budi menyampaikan agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Terlebih curah hujan di Kabupaten Kudus diperkirakan masih tinggi.
Di musim penghujan seperti ini, Budi menyampaikan agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Terlebih curah hujan di Kabupaten Kudus diperkirakan masih tinggi.Antisipasi dengan penyiapan tas evakuasi berisi surat-surat berharga maupun perlengkapan pengungsian pun dianjurkan. Dengan begitu, ketika terjadi bencana alam dan membutuhkan evakuasi, prosesnya bisa cepat dilakukan.“Kepala desa diharapkan aktif memonitoring warga dan wilayahnya. Kerja bakti juga diharapkan bisa dijalankan bila diperlukan,” pungkasnya.Budi, juga turut mengimbau masyarakat Kudus untuk memastikan semua listrik dalam keadaan mati bila tak ada orang di rumah. Hal tersebut bisa mencegah terjadinya kebakaran yang diakibatkan hubungan arus pendek.Selain mengecek instalasi listrik, Budi juga turut menganjurkan mengecek peralatan memasak seperti kompor. Karena dari peristiwa yang sudah-sudah, banyak peristiwa kebakaran yang disebabkan karena lupa mematikan kompor masak.“Kalau berkendara juga kami harapkan bisa berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas yang ada,” pungkasnya. Reporter Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_266919" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Kudus HM Hartopo ssat meninjau pembuatan tanggul darurat di Desa Pladen, Jumat (MURIANEWS/Anggara Jiwandha)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Awal tahun ini, Kabupaten
Kudus mendapatkan musibah yang cukup banyak jumlahnya. Tercatat ada 45 peristiwa bencana yang terjadi di Kabupaten Kudus.
Peristiwa bencana didominasi dengan angin kencang serta angin puting beliung yakni sebanyak 13 kali. Kemudian disusul tanah longsor sebanyak 12 kali, pohon tumbang sebelas kali, kebakaran lima kali dan banjir empat kali.
“Total kerugian akibat sejumlah peristiwa kebencanaan tersebut adalah sebanyak Rp 334,5 juta,” ucap Kepala pelaksana harian BPBD Kudus Budi Waluyo, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Tinjau Tanggul Jebol, Ini Kata Bupati Kudus
Sementara untuk jumlah korban yang terdampak akibat peristiwa kebencanaan itu, Budi menyampaikan ada sebanyak 902 kepala keluarga yang terdampak. Jika dihitung per jiwa, maka ada sebanyak 2.557 jiwa yang terdampak.
“Sementara untuk kerusakan ada 15 rumah yang rusak ringan dan dua rumah yang rusak berat,” imbuhnya.
Selain mencatat peristiwa kebencanaan, BPBD lanjut Budi, juga mencatat sejumlah kejadian kedaruratan lainnya. Mulai dari evakuasi ular hingga monyet, pencarian orang tenggelam, hingga evakuasi kecelakaan maupun jenazah.
Di musim penghujan seperti ini, Budi menyampaikan agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Terlebih curah hujan di Kabupaten Kudus diperkirakan masih tinggi.
Antisipasi dengan penyiapan tas evakuasi berisi surat-surat berharga maupun perlengkapan pengungsian pun dianjurkan. Dengan begitu, ketika terjadi bencana alam dan membutuhkan evakuasi, prosesnya bisa cepat dilakukan.
“Kepala desa diharapkan aktif memonitoring warga dan wilayahnya. Kerja bakti juga diharapkan bisa dijalankan bila diperlukan,” pungkasnya.
Budi, juga turut mengimbau masyarakat Kudus untuk memastikan semua listrik dalam keadaan mati bila tak ada orang di rumah. Hal tersebut bisa mencegah terjadinya kebakaran yang diakibatkan hubungan arus pendek.
Selain mengecek instalasi listrik, Budi juga turut menganjurkan mengecek peralatan memasak seperti kompor. Karena dari peristiwa yang sudah-sudah, banyak peristiwa kebakaran yang disebabkan karena lupa mematikan kompor masak.
“Kalau berkendara juga kami harapkan bisa berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas yang ada,” pungkasnya.
Reporter Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi