– Sejumlah klaster covid-19 ditemukan seiring merangkaknya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus. Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten
mencapai 210 orang.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, kenaikan itu berasal dari sejumlah klaster, seperti klaster sekolah, klaster perkantoran, hingga klaster pabrik.
Karena kondisi itu, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Masyarakat juga diminta taat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Saat ini kasusnya naik, kami harapkan masyarakat bisa kembali meningkatkan penerapan protokol kesehatan yang ada,” ucap Hartopo saat ditemui awak media di Gedung JHK Kudus, Selasa (15/2/2022).
Walau ditemukan kasus pada klaster sekolah hingga pabrik, Hartopo menyebut penyumbang pasien baru terbanyak adalah dari klaster keluarga.
Dia menduga penyebabnya adalah ada satu anggota keluarga yang pergi ke luar kota. “Kemudian membawa virus hingga akhirnya menulari anggota keluarga lainnya,” imbuhnya.
Atas temuan ini, Bupati Hartopo mengatakan akan melakukan treatment yang sama seperti penanganan varian delta.Penyiapan isolasi terpusat hingga penyiagaan ratusan tempat tidur isolasi di semua rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 pun akan segera dilakukan.Diketahui, Pemerintah Kabupaten Kudus kembali menyiagakan ratusan kamar isolasi terpusatnya di sejumlah titik. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus akibat Covid-19 varian Omicron yang kini diketahui telah masuk Jawa Tengah.Salah satu yang disiap siagakan kini adalah Asrama Akademi Kebidanan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus. Dengan jumlah kapasitas sebanyak 96 tempat tidur.Selain itu, penyiapan 59 ruang perawatan untuk pasien Covid-19 juga turut disiagakan kembali di RSUD Loekmono Hadi. Sepuluh tempat tidur ICU Covid-19 juga telah disiapkan. Ketika nanti kondisi semakin parah, maka kapasitas ruang perawatan dan ICU akan dilipatgandakan. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_222623" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi lonjakan covid-19 di Kudus.(MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANES, Kudus – Sejumlah klaster covid-19 ditemukan seiring merangkaknya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus. Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten
Kudus mencapai 210 orang.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, kenaikan itu berasal dari sejumlah klaster, seperti klaster sekolah, klaster perkantoran, hingga klaster pabrik.
Karena kondisi itu, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Masyarakat juga diminta taat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Kudus Naik 13 Persen
“Saat ini kasusnya naik, kami harapkan masyarakat bisa kembali meningkatkan penerapan protokol kesehatan yang ada,” ucap Hartopo saat ditemui awak media di Gedung JHK Kudus, Selasa (15/2/2022).
Walau ditemukan kasus pada klaster sekolah hingga pabrik, Hartopo menyebut penyumbang pasien baru terbanyak adalah dari klaster keluarga.
Dia menduga penyebabnya adalah ada satu anggota keluarga yang pergi ke luar kota. “Kemudian membawa virus hingga akhirnya menulari anggota keluarga lainnya,” imbuhnya.
Baca juga: Waspada! Transmisi Lokal Omicron Diduga Sudah Terjadi di Kudus
Atas temuan ini, Bupati Hartopo mengatakan akan melakukan treatment yang sama seperti penanganan varian delta.
Penyiapan isolasi terpusat hingga penyiagaan ratusan tempat tidur isolasi di semua rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 pun akan segera dilakukan.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Kudus kembali menyiagakan ratusan kamar isolasi terpusatnya di sejumlah titik. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus akibat Covid-19 varian Omicron yang kini diketahui telah masuk Jawa Tengah.
Salah satu yang disiap siagakan kini adalah Asrama Akademi Kebidanan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus. Dengan jumlah kapasitas sebanyak 96 tempat tidur.
Selain itu, penyiapan 59 ruang perawatan untuk pasien Covid-19 juga turut disiagakan kembali di RSUD Loekmono Hadi. Sepuluh tempat tidur ICU Covid-19 juga telah disiapkan. Ketika nanti kondisi semakin parah, maka kapasitas ruang perawatan dan ICU akan dilipatgandakan.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi