Batik Kudus Tak Sekadar Motif Menara
Anggara Jiwandhana
Kamis, 17 Februari 2022 14:30:15
MURIANEWS, Kudus – Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) menggelar seminar sekaligus pameran batik khas Kudus di Gedung Menara Kudus, Kamis (17/2/2022). Dari sini disebutkan jika batik Kudus tak hanya sekadar motif dengan ikon Menara Kudus.
Kegiatan itu merupakan satu dari serangkaian acara yang digelar oleh pihak yayasan dalam rangka memeriahkan Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus mulai dari 13 hingga 20 Febuari 2022 mendatang.
Acara tesebut, dihadiri oleh Ketua TP PKK
Kudus Mawar Hartopo dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat via zoom meeting. Acara, dibuka langsung oleh Ketua YM3SK KH Nadjib Hasan.
Dalam kesempatan itu, Ketua YM3SK KH Nadjib Hasan menyampaikan, batik Kudus bukan hanya sekadar batik yang berikon Menara Kudus hingga parijoto saja.
Lebih dari itu, Batik Kudus memiliki nilai histori dan filosofis yang tinggi terlepas dari ikon-ikon identiknya.
“Harus ada yang menggali secara filosofis sehingga ada makna yang berhasil diperoleh dari batik tersebut,” ujarnya di sela acara.
Baca: Sarung Batik Kudus Tahun 1920-an Kegemaran Para Ulama Dihidupkan Lagi
Perihal membatik sendiri, lanjut Najib, hakikatnya semua sama saja dan yang membedakan nanti adalah corak-corak yang ada dalam batiknya. Corak tersebutlah yang kemudian akan menjadikan identitas dari batik itu sendiri.“Jadi bukan hanya ikon, tapi corak, ya
monggo nanti ini dikembangkan dari corak dasarnya seperti corak lawasan, di Kudus banyak sebenarnya seperti ada batik dongpaso dan lain-lain, inilah yang harus dimodifikasi dan dikembangkan lagi,” pungkasnya.
Baca: Nguri-Uri Batik Kudus Lewat Babaran Kedung PasoKetua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo turut mengajak generasi muda untuk melesetarikan batik, baik memakai maupun membuatnya. Menurut Mawar, memakai batik tak selalu kelihatan tua. Apalagi saat ini banyak anak muda yang kerap memadu padankan gaya.“Sehingga bisa kelihatan sangat modis, jadi jangan ragu untuk mengenakan batik,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_272946" align="alignleft" width="1280"]

Seminar sekaligus pameran batik khas Kudus di Gedung Menara Kudus, Kamis (17/2/2022). (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) menggelar seminar sekaligus pameran batik khas Kudus di Gedung Menara Kudus, Kamis (17/2/2022). Dari sini disebutkan jika batik Kudus tak hanya sekadar motif dengan ikon Menara Kudus.
Kegiatan itu merupakan satu dari serangkaian acara yang digelar oleh pihak yayasan dalam rangka memeriahkan Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus mulai dari 13 hingga 20 Febuari 2022 mendatang.
Acara tesebut, dihadiri oleh Ketua TP PKK
Kudus Mawar Hartopo dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat via zoom meeting. Acara, dibuka langsung oleh Ketua YM3SK KH Nadjib Hasan.
Dalam kesempatan itu, Ketua YM3SK KH Nadjib Hasan menyampaikan, batik Kudus bukan hanya sekadar batik yang berikon Menara Kudus hingga parijoto saja.
Lebih dari itu, Batik Kudus memiliki nilai histori dan filosofis yang tinggi terlepas dari ikon-ikon identiknya.
“Harus ada yang menggali secara filosofis sehingga ada makna yang berhasil diperoleh dari batik tersebut,” ujarnya di sela acara.
Baca: Sarung Batik Kudus Tahun 1920-an Kegemaran Para Ulama Dihidupkan Lagi
Perihal membatik sendiri, lanjut Najib, hakikatnya semua sama saja dan yang membedakan nanti adalah corak-corak yang ada dalam batiknya. Corak tersebutlah yang kemudian akan menjadikan identitas dari batik itu sendiri.
“Jadi bukan hanya ikon, tapi corak, ya
monggo nanti ini dikembangkan dari corak dasarnya seperti corak lawasan, di Kudus banyak sebenarnya seperti ada batik dongpaso dan lain-lain, inilah yang harus dimodifikasi dan dikembangkan lagi,” pungkasnya.
Baca: Nguri-Uri Batik Kudus Lewat Babaran Kedung Paso
Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo turut mengajak generasi muda untuk melesetarikan batik, baik memakai maupun membuatnya. Menurut Mawar, memakai batik tak selalu kelihatan tua. Apalagi saat ini banyak anak muda yang kerap memadu padankan gaya.
“Sehingga bisa kelihatan sangat modis, jadi jangan ragu untuk mengenakan batik,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha