Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Puluhan rumah di RT 2 RW 5 Dukuh Jawek, Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus kembali terkena banjir limpasan pada Jumat (18/2/2022) siang.

Sebelumnya, puluhan rumah di dukuh tersebut juga kena banjir limpasan pada pertengahan Januari lalu. Banjir limpasan, lagi-lagi disebabkan jebolnya tanggul sungai desa tersebut.

“Namun kali ini jebolnya lebih pendek yakni sekitar dua sampai tiga meter saja. Sementara kemarin lebih dari lima meter,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDBD) Kudus Rinardi Budiyanto, Jumat (18/2/2022).

Jebolnya tanggul, lanjut dia, dikarenakan hujan yang deras di area pegunungan Patiayam. Selain itu, tipisnya tanggul juga jadi penyebab jebolnya tanggul di sungai desa tersebut.

Namun, untuk kondisi saat ini genangan sudah mulai surut. Itu dikarenakan warga bersama relawan sigap dalam menanggulangi jebolnya tanggul.

Baca: Tanggul Sungai Jebol, Puluhan Rumah Warga Pladen Kudus Sempat Tergenang Banjir

Penambalan tanggul jebol dilakukan dengan menggunakan tumpukan batu konblok milik sejumlah warga. Sehingga untuk sementara limpasan dari titik jebol sudah mulai berhenti.

“Posisinya saat ini air sudah surut karena warga bersama relawan tadi langsung dilakukan penambalan pada tanggul yang jebol,” imbuhnya.

Sementara untuk perbaikan jangka panjangnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Mengingat kewenangan tanggul ada di instansi lainnya.
Sementara untuk perbaikan jangka panjangnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Mengingat kewenangan tanggul ada di instansi lainnya.“Sehingga kami perlu berkoordinasi kembali dengan pihak-pihak yang memiliki kewenangan,” ujarnya.Baca: Pasutri di Brebes Terseret Banjir Bandang, Istri Ditemukan Meninggal, Suami HilangDi musim hujan seperti ini, Rinardi menyampaikan agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Terlebih bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.“Prediksi musim hujan masih sampai Maret mendatang, karena itu harus tetap waspada utamanya di desa-desa rawan bencana,” kata dia.Antisipasi dengan penyiapan tas evakuasi berisi surat-surat berharga maupun perlengkapan pengungsian pun dianjurkan. Sehingga ketika terjadi bencana alam yang tiba-tiba dan membutuhkan evakuasi, prosesnya bisa cepat dilakukan.“Kepala desa diharapkan aktif memonitoring warga dan wilayahnya, kerja bakti juga diharapkan bisa dijalankan bila diperlukan, kami juga siap membantu,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler