Harga Kedelai di Kudus Diprediksi Bakal Nanjak Lagi
Anggara Jiwandhana
Senin, 21 Februari 2022 16:10:27
MURIANEWS, Kudus - Harga kedelai impor di Kabupaten Kudus diprediksi akan kembali mengalami lonjakan dalam waktu dekat ini. Padahal, harga saat ini telah mencapai yang paling tinggi, yakni Rp 11 ribu per kilogram.
Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf menyampaikan, harga kedelai saat ini sebenarnya telah naik. Namun, atas berbagai pertimbangan tetap dijual seharga Rp 11 ribu per kilonya.
"Agen sudah konfirmasi kemarin. Katanya ada kenaikan lagi karena harga dari negara penyuplainya juga naik, jadi ya nanti tetap ada penyesuaian lagi," kata Amar, Senin (21/2/2022).
Kondisi ini, lanjut Amar, akan menyulitkan para produsen tempe-tahu. Para produsen juga belum berani menaikkan harga terlalu tinggi karena takut akan kehilangan konsumen.
Baca: Tempe di Kudus Semakin Kecil, Harga Tahu NaikKondisi seperti ini pula yang menyebabkan jumlah permintaan kedelai di Kudus untuk saat ini juga cenderung menurun.
"Karena kemarin ada wacana mogok produksi ya, namun dari kami menyarankan untuk penyesuaian harga saja," lanjutnya.
"Karena kemarin ada wacana mogok produksi ya, namun dari kami menyarankan untuk penyesuaian harga saja," lanjutnya.Adapun kenaikan yang disepakati bersama adalah per papan naik sebesar Rp 3.000 dari harga jual sebelumnya yang berkisar Rp 27.000. Sehingga harga kenaikan nanti ada di kisaran Rp 30.000 per papan.
Baca: Produsen Tahu di Kudus Tetap Produksi: Kalau Mogok Malah Rugi"Karena masing-masing pengusaha tahu kan menjual setiap papannya berbeda-beda ya, jadi diambil kesepakatan naiknya saja," terangnya.Walau demikian, dia mengungkapkan ketersediaan stok diungkapkannya masih aman untuk kebutuhan produksi tahu dan tempe. “Stok di awal pekan ini ada sekitar 60 ton, jadi masih aman untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tempe dan tahu di Kudus, “ pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_273771" align="alignleft" width="1280"]

Pekerja tengah mengolah kedelai untuk diproduksi menjadi tahu di Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Harga kedelai impor di Kabupaten Kudus diprediksi akan kembali mengalami lonjakan dalam waktu dekat ini. Padahal, harga saat ini telah mencapai yang paling tinggi, yakni Rp 11 ribu per kilogram.
Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf menyampaikan, harga kedelai saat ini sebenarnya telah naik. Namun, atas berbagai pertimbangan tetap dijual seharga Rp 11 ribu per kilonya.
"Agen sudah konfirmasi kemarin. Katanya ada kenaikan lagi karena harga dari negara penyuplainya juga naik, jadi ya nanti tetap ada penyesuaian lagi," kata Amar, Senin (21/2/2022).
Kondisi ini, lanjut Amar, akan menyulitkan para produsen tempe-tahu. Para produsen juga belum berani menaikkan harga terlalu tinggi karena takut akan kehilangan konsumen.
Baca: Tempe di Kudus Semakin Kecil, Harga Tahu Naik
Kondisi seperti ini pula yang menyebabkan jumlah permintaan kedelai di Kudus untuk saat ini juga cenderung menurun.
"Karena kemarin ada wacana mogok produksi ya, namun dari kami menyarankan untuk penyesuaian harga saja," lanjutnya.
Adapun kenaikan yang disepakati bersama adalah per papan naik sebesar Rp 3.000 dari harga jual sebelumnya yang berkisar Rp 27.000. Sehingga harga kenaikan nanti ada di kisaran Rp 30.000 per papan.
Baca: Produsen Tahu di Kudus Tetap Produksi: Kalau Mogok Malah Rugi
"Karena masing-masing pengusaha tahu kan menjual setiap papannya berbeda-beda ya, jadi diambil kesepakatan naiknya saja," terangnya.
Walau demikian, dia mengungkapkan ketersediaan stok diungkapkannya masih aman untuk kebutuhan produksi tahu dan tempe. “Stok di awal pekan ini ada sekitar 60 ton, jadi masih aman untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tempe dan tahu di Kudus, “ pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha