Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Investor asal Tiongkok bernama Holly Chang, datang ke Kudus untuk melihat calon lokasi proyek kereta gantung atau gondola di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Selasa (22/2/2002). Tak hanya itu, ada dua lahan mangkrak di Kudus yang membuat dia kepincut.

Dua lahan mangkrak itu yakni lahan bekas Gedung Pertemuan Ngasirah, dan bekas bangunan Mal Matahari. Dua lahan ini saat ini kondisinya kosong.

Chang juga mendatangi dua lahan ini, usai meninjau calon lokasi gondola di Rahtawu, Selasa sore. Ia menyebut tengah mencari lokasi yang sesuai untuk menanamkan investasi.

I looking forward so we can have a project here, I will do the best (saya terus mencari sehingga kami bisa punya proyek di sini, saya akan berusaha yang terbaik, red),” ujarnya saat menyambangi lahan bekas Matahari Mal Kudus.

Baca: Investor Gondola Asal Tiongkok Cek Rahtawu Kudus, Begini Tanggapannya

Chang sendiri, sudah dua kali ini menyambangi Jawa Tengah untuk mencari sektor investasi yang cocok untuk dikembangkan. Kota pertama yang dia kunjungi adalah Kota Semarang.

First time I go to Semarang and first time too I go to Kudus, I think it’s good to find some new project (pertama kali saya pergi ke Semarang dan pertama kali juga saya pergi ke Kudus, saya pikir ada baiknya untuk menemukan beberapa proyek baru, red),” pungkasnya.
First time I go to Semarang and first time too I go to Kudus, I think it’s good to find some new project (pertama kali saya pergi ke Semarang dan pertama kali juga saya pergi ke Kudus, saya pikir ada baiknya untuk menemukan beberapa proyek baru, red),” pungkasnya.Baca: Investor Asing Mau Bangun Kereta Gondola di Kudus, Ini Saran PakarDiberitakan sebelumnya, investor asing asal Tiongkok melirik beberapa lahan mati di Kabupaten Kudus. Beberapa di antaranya juga telah dibuatkan Memorandum of Understanding (MoU) dari pemerintah darah.Selain dua lahan kosong tersebut, pengusaha asal Tiongkok disebutnya juga berminat untuk membangun Pasar Kliwon menjadi pasar grosir. Mereka, ingin menata kawasan tersebut untuk dijadikan pusat perbelanjaan modern.Kemudian  ada satu investor asal Tiongkok pula yang tertarik masuk ke Kota Kkretek. Nominal investasinya pun disebutnya mencapai triliunan rupiah. Investor yang akan bergerak di pengolahan sampah menjadi energi terbarukan itu telah meneken MoU dengan Pemkab Kudus. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar