Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Bupati Kudus HM Hartopo menyebut banyak pasien Covid-19 di Kabupaten Kudus tidak tertib menjalankan isolasi mandiri (isoman). Mereka, bahkan disinyalir masih bepergian dengan santai, walau swab PCR-nya menunjukkan hasil yang positif.

Hal tersebut diketahui Hartopo dari rekam laporan aplikasi PeduliLindungi yang digunakan pasien positif untuk masuk ke sejumlah fasilitas publik.

"Banyak di Kudus ini ternyata yang seperti itu. Ini terdeteksi ketika masuk supermarket, padahal di aplikasi PeduliLindungi sudah terinput hasil positif, tapi masih berkeliaran ke mana-mana," kata Hartopo, Kamis (24/2/2022).

Walau begitu, Hartopo mengatakan kejadian seperti ini tak hanya terjadi di Kabupaten Kudus saja. Pemerintah pusat, juga telah menemukan permasalahan ini. "Kalau Kudus lumayan banyak yang seperti ini," ujarnya.

Atas hal inilah Hartopo berharap para pasien yang kini telah dinyatakan positif Covid-19 untuk menahan diri menjalankan isolasi mandirinya.

Baca: Pasien Covid-19 di Kudus Tembus 481 Orang

Bila masih membandel, Hartopo menegaskan akan mengevakuasi semua pasein isoman ke isolasi terpusat.

Hartopo pun telah menginstruksikan tim pemantau untuk melaksanakan pemantauan secara berkala. Dengan begitu diharapkan tidak ada penularan yang lebih masiv lagi.

"Ditahan dulu, baru setelah lima hari tes lagi kalau hasilnya negatif boleh keluar," tegasnya.

Jumlah pasien Covid-19 aktif di Kabupaten Kudus hingga Rabu (23/2/2022) tembus 481 orang. Dari jumlah tersebut ada 397 pasien yang menjalani isolasi mandiri, sementara 84 sisanya menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.Baca: Isolasi Terpusat di Kudus Mulai Terisi Pasien Covid-19Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, jumlah pasien aktif diperkirakan masih akan naik. Pasalnya, masih ada 127 pasien suspek yang menunggu hasil swab PCR-nya.“Kasusnya meningkat terus belakangan ini, angkanya pun telah mencapai 481 orang per Rabu,” ucap Andini.Adanya peningkatan tersebut, katanya, dimungkinkan karena sudah ada transmisi lokal di Kabupaten Kudus. Hanya, untuk jenis varian yang menjangkit, Andini belum bisa menyimpulkan apakah varian omicron atau varian delta bermutasi.“Karena memang untuk penyimpulan itu harus dilakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS),” imbuhnya.Atas kenaikan ini, Andini berharap masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler