Bila Deal, Investasi dari Tiongkok ke Kudus Bisa Triliunan
Anggara Jiwandhana
Jumat, 25 Februari 2022 14:23:09
MURIANEWS, Kudus – Sejumlah investor asal Tiongkok saat ini tengah melirik Kabupaten Kudus sebagai salah satu wilayah yang akan mereka tanami investasi. Bila benar jadi, Kudus bisa saja ketiban investasi mencapai triliunan rupiah.
Adapaun nominal tersebut didapatkan dari sejumlah calon proyek investasi. Yakni pengolahan energi terbarukan di TPA Tanjungrejo, kereta gantung di Desa Colo-Ternadi-Rahtawu, dan dua lahan mangkrak bekas gedung Ngasirah dan Matahari Kudus.
“Kalau jadi bisa saja triliunan. Yang pengolahan sampah di TPA itu sekitar Rp 5 triliun kemudian kereta gantung juga sekitar itu. Sementara Ngasirah dan eks Matahari, mereka juga ingin yang langsung besar jadi bisa triliunan juga,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Jumat (25/2/2022).
Walaupun begitu, Hartopo mengatakan dalam perjalanannya nanti, penyiapan sarana penunjang juga membutuhkan anggaran yang banyak. Utamanya pada calon proyek investasi di TPA Tanjungrejo.
“Itu kan butuh perluasan lahan, sehingga butuh anggaran investasi yang banyak pula,” ujarnya.
Baca: Investor Gondola Asal Tiongkok Cek Rahtawu Kudus, Begini TanggapannyaPemerintah Kabupaten Kudus, lanjut Hartopo, memberi batas waktu pada investor Tiongkok untuk segera menindaklanjuti ketertarikannya ini.
Untuk TPA Tanjungrejo, Pemkab memberi batas kajian maksimal dua tahun lamanya. Bila memang tidak ada perkembangan apapun, maka pemkab akan memutus MoU yang telah disepakati bersama.
Baca: Bekas Gedung Ngasirah Kudus Dikonsep jadi Pusat Belanja dan HotelTak hanya calon investor TPA, calon investor lahan bekas Gedung Ngasirah dan Matahari Kudus punya waktu enam bulan untuk menindaklanjuti ketertarikannya membangun di dua lahan tersebut.Bila melewati waktu itu, maka Pemkab Kudus akan melepas MoU yang telah disepakati bersama.Pemerintah daerah, kata Hartopo, ingin segera mewujudkan investasi tersebut. Oleh karenanya, pihaknya akan terus melakukan komuniksi agar pembangunan di daerah bisa segera terwujud. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_274675" align="alignleft" width="1280"]

Hartopo, Bupati Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sejumlah investor asal Tiongkok saat ini tengah melirik Kabupaten Kudus sebagai salah satu wilayah yang akan mereka tanami investasi. Bila benar jadi, Kudus bisa saja ketiban investasi mencapai triliunan rupiah.
Adapaun nominal tersebut didapatkan dari sejumlah calon proyek investasi. Yakni pengolahan energi terbarukan di TPA Tanjungrejo, kereta gantung di Desa Colo-Ternadi-Rahtawu, dan dua lahan mangkrak bekas gedung Ngasirah dan Matahari Kudus.
“Kalau jadi bisa saja triliunan. Yang pengolahan sampah di TPA itu sekitar Rp 5 triliun kemudian kereta gantung juga sekitar itu. Sementara Ngasirah dan eks Matahari, mereka juga ingin yang langsung besar jadi bisa triliunan juga,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Jumat (25/2/2022).
Walaupun begitu, Hartopo mengatakan dalam perjalanannya nanti, penyiapan sarana penunjang juga membutuhkan anggaran yang banyak. Utamanya pada calon proyek investasi di TPA Tanjungrejo.
“Itu kan butuh perluasan lahan, sehingga butuh anggaran investasi yang banyak pula,” ujarnya.
Baca: Investor Gondola Asal Tiongkok Cek Rahtawu Kudus, Begini Tanggapannya
Pemerintah Kabupaten Kudus, lanjut Hartopo, memberi batas waktu pada investor Tiongkok untuk segera menindaklanjuti ketertarikannya ini.
Untuk TPA Tanjungrejo, Pemkab memberi batas kajian maksimal dua tahun lamanya. Bila memang tidak ada perkembangan apapun, maka pemkab akan memutus MoU yang telah disepakati bersama.
Baca: Bekas Gedung Ngasirah Kudus Dikonsep jadi Pusat Belanja dan Hotel
Tak hanya calon investor TPA, calon investor lahan bekas Gedung Ngasirah dan Matahari Kudus punya waktu enam bulan untuk menindaklanjuti ketertarikannya membangun di dua lahan tersebut.
Bila melewati waktu itu, maka Pemkab Kudus akan melepas MoU yang telah disepakati bersama.
Pemerintah daerah, kata Hartopo, ingin segera mewujudkan investasi tersebut. Oleh karenanya, pihaknya akan terus melakukan komuniksi agar pembangunan di daerah bisa segera terwujud.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha