Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Desa Rahtawu di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus tengah dilirik investor asal Tiongkok untuk diinvestasikan proyek wisata kereta gantung atau gondola.

Bahkan, investor yang belakangan diketahui bernama Holly Chang itupun telah meninjau Desa Rahtawu, dan mengatakan ketertarikannya dengan daerah tersebut.

Pemerintah Desa Rahtawu menyambut baik hal ini. Mereka bahkan telah memetakan lokasi strategis bila proyek wisata gondola tersebut jadi dibangun di desa yang memiliki ketinggian 500 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut tersebut.

“Kalau memang jadi di sini (Rahtawu, Red) maka stasiunnya bisa dibangun di Gunung Sokokaleh yang ada di belakang balai desa.  kemudian ditarik lurus menuju Gunung Kendil yang mengarah ke Desa Ternadi,” kata Kepala Desa Rahtawu Didik Ariyadi, Sabtu (26/2/2022).

Baca: Investor Gondola Asal Tiongkok Cek Rahtawu Kudus, Begini Tanggapannya

Hanya, Didik berpesan kepada investor untuk tetap menjaga kelestarian alam Rahtawu beserta budaya-budayanya. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan adanya proyek tersebut.

Didik juga berharap, adanya kereta gantung nanti juga bisa menambah kesejateraan masyarakat sekitar. “Sehingga kami mintanya ya warga daerah sini dilibatkan dalam prosesnya nanti,” pungkasnya.
Didik juga berharap, adanya kereta gantung nanti juga bisa menambah kesejateraan masyarakat sekitar. “Sehingga kami mintanya ya warga daerah sini dilibatkan dalam prosesnya nanti,” pungkasnya.Sejumlah investor asal Tiongkok saat ini tengah melirik Kabupaten Kudus sebagai salah satu wilayah yang akan mereka tanami investasi. Bila benar jadi, Kudus bisa saja ketiban investasi mencapai triliunan rupiah.Baca: Investor Asing Mau Bangun Kereta Gondola di Kudus, Eits… Ada SyaratnyaAdapaun nominal tersebut didapatkan dari sejumlah calon proyek investasi. Yakni pengolahan energi terbarukan di TPA Tanjungrejo, kereta gantung di Desa Colo-Ternadi-Rahtawu, dan dua lahan mangkrak bekas gedung Ngasirah dan Matahari Kudus.“Kalau jadi bisa saja triliunan. Yang pengolahan sampah di TPA itu sekitar Rp 5 triliun kemudian kereta gantung juga sekitar itu. Sementara Ngasirah dan eks Matahari, mereka juga ingin yang langsung besar jadi bisa triliunan juga,”  kata Bupati Kudus HM Hartopo. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler